Dari ruang obrolan itu pula terungkap Seungri menggunakan perempuan sebagai alat untuk mendapatkan investasi.
Dalam pertemanan itu, Seungri berlaku seperti bos baik terhadap artis yang lain, maupun perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu video menunjukkan laki-laki tersebut berada di sebuah pesta dan bak punya kuasa atas perempuan. Ia membentak dan menarik paksa seorang perempuan untuk mengikutinya.
Seungri juga memastikan koneksinya dengan investor hingga polisi untuk membangun dan mengamankan bisnis kelab malam, Burning Sun, di Gangnam.
Berdasakan Ko Eun-sang, salah satu reporter yang paling awal menyelidiki Burning Sun, tarif open table paling murah di Burning Sun US$1.500 pada weekdays dan US$7.500 saat weekend.
Tarif meroket hingga US$75 ribu jika kelab menggelar acara khusus saat Halloween dan Natal. Dengan biaya sebanyak itu, tamu diyakini meyakini bisa mendapatkan pelayanan lebih dari Burning Sun. Sehingga, ruangan dan akses khusus tamu VIP dibuat.
Para jurnalis itu kemudian mendapatkan bukti valid pelecehan seksual yang dilakukan Jung Joon-young dan Choi Jong-hoon. Semua bermula ketika mereka bersama empat orang lainnya berlibur ke sebuah resor ski.
Di sana, mereka minum-minum bersama beberapa perempuan yang kemudian mengaku kehilangan ingatan setelah menenggak minuman.
Malam harinya, seseorang mengirimkan foto dan video liburan tersebut kepada Seungri yang tak ikut ke sana
Salah satu video yang dikirim menampilkan seorang laki-laki dan perempuan berhubungan seks. Namun, video itu seperti diambil diam-diam dari belakang melalui celah pintu yang terbuka.
Video tersebut ternyata satu dari beberapa gambar yang menunjukkan Jung Joon-young dan Choi Jong-hoon memerkosa perempuan dalam kondisi tak sadar.
Pada Maret 2016, Jung Joon-young juga diketahui merudapaksa seorang perempuan yang dalam kondisi tak sadar. Hal itu dilakukan satu hari sebelum ia fansigning di Daegu dan ia ceritakan kepada member chat groupnya.
Perempuan tersebut tak hanya diperkosa Jung Joon-young, tapi juga oleh Choi Jong-hoon serta member ruang obrolan yang berada di sana saat itu.
Alasan para artis tampak santai saat melakukan kejahatan seksual ternyata dikarenakan memiliki koneksi dengan polisi yang bisa melindungi mereka. Polisi itu kerap disebut sebagai Police Prosecutor General dalam chat group.
Semua bermula dari kasus menyetir dalam pengaruh alkohol yang menjerat Choi Jong-hoon. Mantan leader band itu pernah dibebaskan dari perkara itu berkat polisi yang memiliki pengaruh dan kekuasaan.
Terkait Burning Sun, polisi juga tampak abai dengan bukti-bukti nyata atas kasus penganiayaan pengunjung laki-laki oleh staf kelab malam itu. Polisi saat itu malah menangkap korban penganiayaan, dan tak mengusut pelakunya.
Di luar kasus Burning Sun, banyak kasus kejahatan terjadi di kelab kawasan Gangnam tapi tak pernah diusut karena polisi tak terjun langsung dan masuk ke lokasi kejadian. Manajemen kelab kerap beri uang tunai sebagai suap ke polisi.
Burning Sun pun berdiri dan menjadi kelab malam bergengsi di Gangnam. Seorang staf mengatakan tempat itu memiliki merchandises/MD yang bertugas mencari perempuan untuk melayani tamu VIP.
Kelab malam tersebut terkesan berbeda dari yang lain karena Seungri yang saat itu menjadi salah satu member boy band ternama Korea menjadi CEO dan tampil sebagai DJ di sana, sehingga banyak perempuan hadir.
Banyaknya tamu perempuan di sana diyakini menarik perhatian tamu laki-laki untuk turut open table di Burning Sun.
Lanjut ke sebelah...