Anak Wujudkan Mimpi Pendiri Teater Koma dalam Matahari Papua

CNN Indonesia
Kamis, 30 Mei 2024 10:10 WIB
Rangga mengumpulkan banyak ide ayah sekaligus pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno, saat menyiapkan pertunjukan Matahari Papua.
Rangga mengumpulkan banyak ide ayah sekaligus pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno, saat menyiapkan pertunjukan Matahari Papua. (Arsip Teater Koma/bangjose)
Jakarta, CNN Indonesia --

Teater Koma bakal menggelar pertunjukan Matahari Papua di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 7-9 Juni 2024. Produksi itu disutradarai Rangga Riantiarno, anak pendiri Teater Koma mendiang Nano Riantiarno.

Rangga mengaku banyak mengumpulkan ide-ide ayah selama persiapan. Sebab, ayahnya belum sempat menyutradarai naskah Matahari Papua karena meninggal dunia pada Januari 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Nano disebut sempat beberapa kali membahas konsep pertunjukan Matahari Papua dengan sejumlah rekan penata teater.

"Jadi, awal-awal kami melacak pemikiran Pak Nano. Pada 2020 dia pernah mengobrol sama beberapa penata. Ada penata musik, penata rias, penata kostum," ujar Rangga dalam konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (29/5).

"Rencananya November 2023 beliau ingin jadi sutradara, tetapi tak kesampaian. Akhirnya kami rapat lagi, kami coba melacak sampai mengobrol waktu itu Pak Nano bilangnya apa," lanjutnya.

Rangga lalu menjelaskan dirinya mengumpulkan ide dan visi Nano dari berbagai sumber. Ia lantas mendapatkan berbagai informasi dan pandangan baru terhadap naskah garapan sang ayah.

[Gambas:Video CNN]



Beberapa di antaranya, seperti ide naskah, motif setiap karakter, hingga naga yang menjadi villain dalam Matahari Papua. Rangga juga mendapat informasi bahwa visual naga versi naskah itu mengambil referensi dari Eropa.

"Kami melacak pelan-pelan maksudnya seperti apa, inginnya seperti apa. Look karakternya bagaimana, naganya sebesar apa," jelas Rangga.

Naskah Matahari Papua adalah karya terakhir yang ditulis Nano Riantiarmo sebelum wafat awal tahun lalu. Ia pertama kali menggarap naskah itu pada 2014 sebagai naskah pendek untuk pertunjukan Cahaya dari Papua.

Nano kemudian mengembangkan naskah itu dan diberi nama Mathari Papua. Naskah itu pun akhirnya dipentaskan dan menjadi produksi ke-230 Teater Koma.

Pertunjukan Matahari Papua diadakan Teater Koma dengan didukung Bakti Budaya Djarum Foundation. Rangga didapuk menjadi sutradara bersama Nino Bukir sebagai co-sutradara.

Produksi itu diramaikan puluhan aktor teater, termasuk Tuti Hartati, Lutfi Ardiansyah, Joind Bayuwinanda, Netta Kusumah Dewi, hingga Daisy Lantang.

Sementara itu, pementasan akan diadakan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, dalam sejumlah sesi.

Pertunjukan pada 7 Juni 2024 diadakan pada pukul 19.30 WIB, sementara pementasan 8 Juni 2024 diadakan pada pukul 13.00 WIB dan 19.30 WIB. Setelah itu, pertunjukan pada 9 Juni 2024 diselenggarakan sekali pada 13.00 WIB.

Tiket pertunjukan itu dijual dengan harga yang beragam, mulai dari Rp175 ribu, Rp275 ribu, Rp400 ribu, Rp525 ribu, Rp725 ribu, dan Rp975 ribu. Informasi pembelian tiket dapat diakses melalui situs teaterkoma.org.

(frl/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER