Kelima pelaku tercatat mendistribusikan sekitar 20 botol ketamin kepada Matthew Perry dengan imbalan uang tunai sebesar US$55.000 atau sekitar Rp867,5 juta (US$1=Rp15.773).
Distribusi ketamin itu dilakukan dalam periode dua bulan musim gugur 2023. Plasencia bahkan tercatat terus menawarkan ketamin kepada sang aktor meski melihat sendiri kondisi pasiennya sudah tidak terkendali.
Dalam sebuah pesan teks pada 2023, Plasencia bahkan menghina Perry dengan menulis, "Aku ingin tahu berapa banyak yang akan dibayar oleh orang tolol ini."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter Salvador Plasencia terancam hukuman lebih dari 100 tahun penjara. Ia didakwa dengan satu tuduhan konspirasi untuk mendistribusikan ketamin, meski menyandang lisensi dokter.
Sementara itu, Jasveen Sangha selaku pengedar narkoba terancam hukuman penjara seumur hidup.
"Plasencia bisa dijatuhi hukuman hingga 120 tahun penjara jika terbukti bersalah, dan Sangha bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup," kata Jaksa Estrada.
Kelima orang itu juga merupakan bagian dari jaringan kriminal bawah tanah. Jaringan itu menyuplai ketamin secara berlebihan dan ilegal hingga Matthew Perry meninggal dunia.
Jaringan yang menjadi sumber utama pasokan narkoba itu pun dikenal sebagai "The Ketamin Queen".
"Jaringan ini mencakup asisten yang tinggal di rumah, berbagai perantara, dua dokter medis, dan sumber utama pasokan narkoba yang dikenal sebagai 'The Ketamin Queen'," kata Jaksa AS Martin Estrada.