Review Film: Heretic

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Jumat, 22 Nov 2024 20:40 WIB
Review Heretic: Pesona baru Hugh Grant sebarkan teror lewat senyum yang tenang dan perdebatan soal keyakinan.
Review Heretic: Pesona baru Hugh Grant sebarkan teror lewat senyum yang tenang dan perdebatan soal keyakinan. (A24 via IMDb)
img-title Christie Stefanie
4
Review Heretic: Pesona baru Hugh Grant sebarkan teror lewat senyum yang tenang dan perdebatan soal keyakinan.

Begitu pula dengan Sophie Tatcher dan Chloe East yang tampil amat baik sebagai dua perempuan muda yang naif namun cerdik, dan berakhir menjadi mangsa Tuan Reed.

Sophie dan Chole juga sesungguhnya melakoni peran mereka dengan amat baik sehingga karakter yang bertolak belakang, ada yang berani mengonfrontasi sedangkan yang lain benar-benar seperti textbook, itu bisa saling melengkapi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah suasana tegang terbangun melalui teror verbal, melalui dua perempuan muda ini pula penonton dibawa masuk ke horor fisik saat mereka mau tidak mau masuk ke ruang bawah tanah Tuan Reed.

Pada bagian itu lah, saya sebagai penonton melihat satu lagi karya sinematografer Chung Chung-hoon (Oldboy, Thirst, The Handmaiden) yang patut diapresiasi tinggi pula.

Bukan hal baru bagi Chung Chung-hoon membangun suasana mencekam dari belakang kamera, terutama dengan set yang begitu terbatas.

Sinematografer yang kerap berkolaborasi dengan Park Chan-wook ini membawa penonton pada perjalanan visual yang melengkapi peristiwa menakutkan bagi dua perempuan itu, terutama saat dalam labirin mental dan physical Tuan Reed.

Film Heretic (2024). (A24 via IMDb)Review Heretic: Akting Sophie Tatcher dan Chloe East menghadirkan karakter yang saling melengkapi serta sinematografi film ini juga patut dipuji. (A24 via IMDb)

Ia banyak menggunakan tight close-up untuk meningkatkan ketegangan serta suasana klaustrofobia. Hal itu sepertinya selaras dengan keinginan sutradara Scott Beck dan Bryan Wood menampilkan micro expression para karakter di tengah temaram.

Pada akhirnya, Heretic berhasil menampilkan kedua sisi soal keyakinan bagi mereka yang percaya dan tidak tanpa merasa lebih memihak atau menyerang satu pihak daripada yang lain.

Film ini berhasil menyeimbangkan hal tersebut dengan baik, sehingga tidak terasa seperti menyerang sudut pandang atau menggurui mengenai keyakinan penontonnya.

Meski porsi adegan dialog yang kritis cukup signifikan dalam film psychological horror ini, Heretic masih menyelipkan sedikit jump scare di dalamnya.

Tak hanya itu, ada pula adegan sadis yang tidak pernah diduga muncul dan dipertontonkan amat jelas sehingga berpotensi triggering bagi penonton.

Heretic tayang sejak 20 November di bioskop Indonesia. 

[Gambas:Youtube]



(chri/chri)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER