Didoain Selamat, Netizen Indonesia Titip Susanti ke Upin dan Ipin

CNN Indonesia
Selasa, 02 Sep 2025 15:45 WIB
Netizen Indonesia menitipkan pesan kepada Upin dan Ipin untuk menjaga Susanti hingga memintanya tak pulang dulu ke Indonesia. (dok. Les' Copaque Production via YouTube)
Jakarta, CNN Indonesia --

Netizen Indonesia ramai-ramai berterima kasih kepada Upin dan Ipin setelah karakter anak kembar ikonis dari Malaysia itu mendoakan mereka tetap selamat dan aman menyusul kondisi yang terjadi belakangan ini.

"Semoga teman-teman di Indonesia selamat dan aman. Mari kita doakan agar Indonesia segera pulih," tulis @upinpinofficial via Instagram pada Selasa (2/9).

Sebagai respons atas doa tersebut, dalam kolom komentar, warga Indonesia kemudian menitipkan Susanti, teman Upin dan Ipin asal Indonesia, untuk tidak pulang terlebih dahulu dengan alasan keselamatan.

"Upin Ipin makasih ya, Susanti jangan pulang ke Indonesia dulu ya, biar saja kakak-abang yang di Indonesia bersuara kamu tetap aman ya," tulis netizen.

"Jaga Susanti ya, jangan sampai balik ke Indonesia," kata warganet.

"Susanti baik-baik kau di sana ya, jangan pulang dulu. Bila sudah aman, ajak lah kawan-kawan main dekat sini," tutur warganet.

Rencana kepulangan ke Indonesia itu diketahui lewat unggahan di Instagram Susanti. Saat itu, Upin, Ipin, dan Ehsan cs menanyakan niatan Susanti untuk terus pulang ke Indonesia.

Di kolom komentar, netizen kembali melarang Susanti kembali ke Indonesia.

"Berhenti... Jangan lanjut Susanti..."

"Susanti pulangnya nanti aja ya. Lagi panas di Indonesia," tulis netizen.

"Please Susanti enggak usah balik dulu, banyak intel di Bandara."

"Susanti jangan pulang dulu Jumbo, Adit dan Sopo Jarwo sedang berjuang untuk Indonesia."

[Gambas:Instagram]

[Gambas:Instagram]

Gelombang demonstrasi terjadi di berbagai wilayah Indonesia bermula dari protes kebijakan tunjangan bagi anggota DPR, ditambah dengan sikap dan pernyataan anggota dewan yang dianggap tidak peka terhadap situasi rakyat Indonesia yang terhimpit ekonomi.

Tewasnya Affan Kurniawan kemudian membuat berbagai kelompok sipil menuntut reformasi kepolisian, pembentukan tim investigasi kematian Affan, tidak ada kriminalisasi demonstran, transparansi anggaran untuk anggota dewan, pemeriksaan anggota dewan yang bermasalah, pemecatan kepada kader partai yang tidak etis, dialog publik bersama mahasiswa dan masyarakat sipil.

Selain itu ada juga tuntutan untuk pembebasan demonstran yang ditahan, penghentian tindakan represif oleh kepolisian dan penaatan SOP pengendalian massa, transparansi proses hukum terhadap pelanggaran HAM, hingga menuntut setop campur tangan militer dalam keamanan, dan upah layak untuk butuh serta pencegahan PHK massal.

Namun aksi ini dimanfaatkan sejumlah massa tak dikenal untuk memicu kerusuhan dan perusakan bangunan dan fasilitas publik di berbagai kota.

Presiden Prabowo pada 29 Agustus 2025 memberikan sejumlah pernyataan, mulai dari mengajak masyarakat menyampaikan aspirasi dengan cara damai, pelaku anarkisme dan penjarahan bisa ditindak tegas, meminta polisi dan tentara melindungi masyarakat, transparansi pelanggaran oleh polisi.

Kemudian ada penonaktifan anggota dewan yang membuat pernyataan keliru, pimpinan DPR mencabut tunjangan anggota dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri, pimpinan DPR akan mengundang tokoh masyarakat dan mahasiswa untuk berdialog, serta meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga persatuan.

Tak lama kemudian, sejumlah anggota dewan dinonaktifkan sebagai anggota DPR oleh partai setelah dianggap membuat masyarakat marah dengan pernyataan mereka, yakni Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Partai NasDem, Uya Kuya dan Eko Patrio dari PAN, dan Adies Kadir dari Golkar.

(chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK