Uya Kuya Ikhlas Rumah Kena Jarah, Cuma Minta Kucing Dikembalikan

CNN Indonesia
Rabu, 03 Sep 2025 11:40 WIB
Uya Kuya mengaku ikhlas rumahnya dirangsek sekelompok orang tidak dikenal, hanya meminta kucing-kucingnya dikembalikan.
Uya Kuya mengaku ikhlas rumahnya dirangsek sekelompok orang tidak dikenal, hanya meminta kucing-kucingnya dikembalikan. (detikcom/Veynindia E. Pardede)
Jakarta, CNN Indonesia --

Uya Kuya mengaku ikhlas rumahnya dirangsek sekelompok orang tidak dikenal pada Sabtu (30/8) malam. Ia menerima kejadian tersebut dan saat ini hanya fokus mengurus keluarga.

Namun, ia meminta kucing-kucing peliharaannya bisa dikembalikan. Sebagian kucing itu sudah ditemukan, tetapi masih ada yang belum diketahui keberadaannya karena ikut diambil orang tak dikenal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Doakan yang terbaik aja. Posisi lagi urus keluarga, urus semua, dan kami ikhlas kok. Yang penting tolong kucing-kucing kami dikembalikan, itu aja," ujar Uya Kuya, seperti diberitakan detikcom pada Rabu (3/9).

"Ada yang sudah ketemu, ada yang sudah di saya, ada yang ditemukan terus di shelter, terus ada yang sudah di polisi juga menemukan, segala macam," lanjutnya.

Uya kemudian mengaku tidak mau banyak buka suara dalam beberapa waktu mendatang. Sebab, pembawa acara hit itu enggan memperkeruh suasana agar bisa segera kondusif.

Namun, ia kembali menegaskan menerima kejadian itu secara ikhlas. Ia tidak banyak menuntut, kecuali meminta pihak-pihak yang mengambil kucingnya dapat mengembalikan hewan peliharaan tersebut.

[Gambas:Video CNN]

"Saya enggak bakal banyak ngomong dulu, biar kondusif dulu. Karena kalau saya ngomong apa pun salah, nanti takutnya digoreng-goreng, dipotong-potong lagi," ujarnya.

"Ikhlas, ikhlas, ikhlas. Insyaallah ikhlas. Yang penting kucing-kucing saya kembali, itu saja. Yang saya pikirkan kucing-kucing saya," pungkas Uya Kuya.

Pernyataan ini muncul setelah sekelompok orang menerobos masuk ke rumah Uya Kuya di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (30/8) malam. Politisi PAN itu mengonfirmasi situasi tersebut dan mengaku ikhlas.

Uya Kuya mengaku kucing peliharaannya juga diambil orang-orang yang masuk ke rumahnya, salah satu kucingnya belakangan diketahui telah diselamatkan Sherina Munaf dan timnya.

Ia kemudian meminta maaf setelah terjadi gelombang aksi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir hingga berujung ricuh.

Gelombang demonstrasi terjadi di berbagai wilayah Indonesia bermula dari protes kebijakan tunjangan bagi anggota DPR, ditambah dengan sikap dan pernyataan anggota dewan yang dianggap tidak peka terhadap situasi rakyat Indonesia yang terhimpit ekonomi.

Tewasnya Affan Kurniawan kemudian membuat berbagai kelompok sipil menuntut reformasi kepolisian, pembentukan tim investigasi kematian Affan, tidak ada kriminalisasi demonstran, transparansi anggaran untuk anggota dewan, pemeriksaan anggota dewan yang bermasalah, pemecatan kepada kader partai yang tidak etis, dialog publik bersama mahasiswa dan masyarakat sipil.

Selain itu ada juga tuntutan untuk pembebasan demonstran yang ditahan, penghentian tindakan represif oleh kepolisian dan penaatan SOP pengendalian massa, transparansi proses hukum terhadap pelanggaran HAM, hingga menuntut setop campur tangan militer dalam keamanan, dan upah layak untuk butuh serta pencegahan PHK massal.

Namun aksi ini dimanfaatkan sejumlah massa tak dikenal untuk memicu kerusuhan dan perusakan bangunan dan fasilitas publik di berbagai kota.

Presiden Prabowo pada 29 Agustus 2025 memberikan sejumlah pernyataan, mulai dari mengajak masyarakat menyampaikan aspirasi dengan cara damai, pelaku anarkisme dan penjarahan bisa ditindak tegas, meminta polisi dan tentara melindungi masyarakat, transparansi pelanggaran oleh polisi.

Kemudian ada penonaktifan anggota dewan yang membuat pernyataan keliru, pimpinan DPR mencabut tunjangan anggota dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri, pimpinan DPR akan mengundang tokoh masyarakat dan mahasiswa untuk berdialog, serta meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga persatuan.

Tak lama kemudian, sejumlah anggota dewan dinonaktifkan sebagai anggota DPR oleh partai setelah dianggap membuat masyarakat marah dengan pernyataan mereka, yakni Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Partai NasDem, Uya Kuya dan Eko Patrio dari PAN, dan Adies Kadir dari Golkar.

(frl/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER