Ketua Baleg DPR Minta Ahmad Dhani dan Once Mekel 'Damai'

Rapat Badan Legislasi (Baleg) DPR RI yang membahas harmonisasi Rancangan Undang-Undang (RUU) Hak Cipta mendadak diwarnai momen throwback dunia musik Tanah Air.

Ketua Baleg DPR RI, Bob Hasan, secara blak-blakan menyinggung perseteruan panjang antara dua nama besar, Ahmad Dhani dan Once Mekel, di tengah sesi rapat.

Rapat yang digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (11/11) itu mengundang perwakilan Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), Vibrasi Suara Indonesia (VISI), dan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI).

Suasana rapat yang semula serius langsung mencair ketika Bob Hasan melontarkan contoh yang disambut tawa oleh semua peserta, termasuk Once Mekel yang hadir sebagai perwakilan. "Cukuplah sudah Ahmad Dhani dengan Once," ujar Bob Hasan.

Bob Hasan menjelaskan bahwa sengketa antar pelaku musik yang marak terjadi belakangan ini, menurutnya, bukan disebabkan oleh niat buruk dari para musisi, melainkan karena adanya kekosongan hukum yang jelas.

Ia menilai pencipta lagu dan penyanyi seharusnya tetap menjalin persahabatan, mengingat keduanya merupakan bagian penting yang tak terpisahkan dalam melahirkan sebuah karya besar.

"Jangan melihat apple to apple, head to head antara... akhirnya memisahkan diri yang mana pencipta, yang mana penyanyi. Padahal sebenarnya yang menyebabkan dispute itu akibat kekosongan hukum, bukan akibat kehendak daripada penciptanya, bukan kehendak daripada penyanyinya," jelas Bob Hasan.

Menurutnya, ketiadaan perlindungan hukum yang jelas membuat gesekan antar musisi sulit dihindari. Dampak terbesarnya adalah kerugian bagi publik dan penikmat musik Indonesia.

Bob Hasan kemudian mencontohkan hubungan harmonis antara Fadly (Padi) dan Piyu sebagai semangat yang seharusnya dicontoh oleh seluruh pelaku industri. Ia berharap semangat persahabatan ini menular, termasuk kepada Ahmad Dhani dan Once.

"Rakyat Indonesia yang rugi, kita gak dengar suara Sting lagi di lagu Dewa, kan begitu. Ada ciri-ciri Sting-nya di Dewa, itu kan gak ketemu. Damai lagi lah kembali, bersatu lagi sehingga kita penikmat ini kan, tinggal nanti UU-nya," tambahnya, menyindir dengan nada bercanda mengenai gaya musik Dewa 19 di masa lalu.

Meski demikian, Baleg DPR RI menegaskan bahwa fokus utama mereka tetap pada pembenahan aturan hak cipta, bukan pada persoalan pribadi musisi.

"Jadi kita lihat ini bukan persoalan personal Mas Arielnya, bukan Mas Piyu, bukan. Ini persoalan ada kekosongan hukum akhirnya masuk kepada sentra tentang pribadi," tutup Bob Hasan.

Ia meyakini, dengan adanya RUU Hak Cipta yang lebih jelas, semua pihak, baik pencipta, penyanyi, maupun produser, dapat bekerja dalam harmoni tanpa perlu khawatir terjerat masalah hukum berulang.