Taylor Swift tak bisa menahan air matanya saat membahas ancaman teror semasa menjalani tur The Eras Tour di Eropa tahun lalu. Dalam serial dokumenter The End of an Era yang tayang Jumat (12/12), Swift mengakui dirinya mengalami gangguan kecemasan akibat teror itu.
"Saya pikir ini akan menjadi tur yang sangat saya banggakan. Tapi ini lebih dari sekadar tur," kata Swift dalam episode pertama serial dokumenter tersebut.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah kekuatan yang harus diperhitungkan dalam budaya global. Jadi, seumur hidup saya tidak pernah berpikir kita akan menghadapi rencana teroris," katanya.
Konser The Eras Tour di Wina yang dijadwalkan pada 8-10 Agustus 2024 dibatalkan setelah tiga jam sebelumnya, kepolisian setempat menangkap sejumlah orang yang merencanakan serangan teror saat konser berlangsung.
Sebelum konser tersebut, sebuah serangan juga terjadi dalam acara pesta bertema Taylor Swift yang diikuti sejumlah anak-anak di Liverpool pada Juli 2024. Serangan itu menewaskan tiga anak perempuan.
"Pada dasarnya, ini perasaan aneh menjelang lima pertunjukan terakhir di Eropa karena... kami telah melakukan 128 pertunjukan sejauh ini," katanya dalam rekaman yang diambil pada 2024.
"Tetapi ini adalah yang pertama di mana saya merasa seperti sedang bermain di atas es tipis atau semacamnya. Kami baru saja mengalami serangkaian kejadian yang sangat kejam dan menakutkan selama tur," lanjutnya.
"Kami lolos dari situasi pembantaian. Ada serangan mengerikan di Liverpool di pesta dansa bertema Taylor Swift. Dan itu adalah anak-anak kecil yang, uh..." kata Swift terhenti dan suaranya bergetar.
"Semuanya akan baik-baik saja, karena saat bertemu mereka, aku tidak akan melakukan ini. Demi Tuhan, aku tidak akan melakukan ini," janjinya sambil menghapus air matanya. "Aku akan tersenyum."
Swift mengatakan dirinya sebisa mungkin untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi yang memicu panik dan ketakutan tersebut. Dirinya mengibaratkan diri sebagai pilot pesawat yang akan melewati turbulensi di udara.
"Anda hanya perlu bersikap tenang, santai, dan terkendali, seperti, 'Kita akan mendarat di Dallas pukul 6:05 sore. Akan ada sedikit turbulensi di depan, tapi itu bukan sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Tetap kencangkan sabuk pengaman Anda dan selamat datang di Tur Eras'."
Pelaku serangan di Liverpool tersebut adalah remaja berusia 18 tahun bernama Axel Rudakubana. ABC News menyebut pada Januari 2025, Rudakubana dihukum 52 tahun penjara atas pembunuhan tiga anak perempuan.
Serial dokumenter Taylor Swift, The End of an Era, tayang mulai 12 Desember 2025. Serial enam episode ini akan menayangkan dua episode setiap pekannya.
Selain itu, Taylor Swift juga menayangkan film konser The Eras Tour: The Final Show pada tanggal yang sama. Keduanya rilis di Disney+ Hotstar.
(end)