Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu hal terpenting yang perlu dilakukan oleh orangtua ialah mengajak anak
ngobrol, bahkan sejak anak baru lahir. Pencapaian anak-anak sangat ditentukan dengan seberapa banyak dan bagaimana orangtua berbicara serta berinteraksi dengan anak. Bagaimana cara merangsang kemampuan otak anak? Berikut beberapa tips, seperti dikutip dari berbagai sumber:
Buanglah kalimat yang bersifat memerintahMemerintah seperti contohnya “Bereskan mainan kamu!”, adalah kalimat memerintah yang membuat seakan-akan anda yang berkuasa. Cobalah dengan kalimat tanya untuk memperhalus seperti “Setelah selesai bermain, lalu apa yang harus kamu lakukan dengan mainan yang berserakan?”. Kalimat tanya juga dapat merangsang otak anak untuk lebih berpikir mengenai situasi yang ada, sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
Memberi pujianPujian yang diberikan orangtua bertujuan agar anak mengerti bahwa ia akan berhasil apabila ia tidak putus asa. Hal ini disebut kegigihan. Inilah yang membedakan orang yang suskes dan tidak. Kegigihan dan motivasi dapat merangsang perkembangan otak anak. Cobalah untuk lebih memuji seperti contohnya “Kamu telah berusaha sangat keras” daripada dengan “Anak mama pintar ya”. Kata "berusaha" mengubah kata "pintar" menjadi kata kerja. Sehingga anak mengerti bahwa anda ingin anak anda melakukannya lagi dan lagi.
Berikan positif self-imageJanganlah anda meremehkan kekuatan kata-kata. Sebuah penelitian membuktikan bahwa anak-anak usia 3 sampai 6 tahun akan bersedia untuk membereskan kekacauan yang dibuatnya apabila mereka diminta untuk menjadi penolong daripada pada saat mereka diminta tolong saja. Jadi akan lebih efektif untuk berkata “Maukah kamu menjadi asisten ibu?” daripada “Maukah kamu membantu ibu?”
Fokuslah pada tingkah laku Sebagai orangtua, pasti anda menginginkan anak anda untuk bertumbuh mengetahui mana yang benar dan salah sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat nantinya. Mengkritik tingkah laku anak-anak secara spesifik membuat anak belajar mengerti bahwa mereka tidak boleh mengulangnya tanpa menyakiti perasaan mereka. Belajar bagaimana memperbaiki kesalahan akan lebih mungkin untuk dilakukan. Jadi lebih baik mengatakan “Perbuatan kamu adalah perbuatan yang tidak baik untuk dilakukan” daripada “Kamu nakal!”.
Katakan secara spesifik Anak-anak membutuhkan kesempatan untuk belajar kata-kata baru sehingga ia dapat menyambungkan kata-kata tersebut nantinya. Biasanya orangtua hanya mengatakan seperti contohnya “Kembalikan ke tempatnya”. Sebagai orang dewasa anda mengerti maksud kata-kata tersebut, namun setiap kata-kata dan penjelasan dapat merangsang perkembangan otak anak. Jadi semakin spesifik anda mengatakan sesuatu, akan lebih baik untuk anak anda. Seperti contohnya, “Kembalikan spidol biru itu ke dalam box kecil di kamarmu.”
Kata-kata yang keluar dari mulut anda, akan membantu proses perkembangan otak anak anda. Hal ini tidak memerlukan waktu lebih. Anda dapat menjadikan waktu pada saat mandi, mengerjakan kegiatan dapur, atau bermain di kamar, menjadi kegiatan yang mengembangkan otak anak serta memperkuat keakraban kalian juga.
(ded/ded)