Jakarta, CNN Indonesia -- Dr. Nicole Sapartano dari Boston University of School of Medicine di USA, mengungkapkan hasil temuanya yang mengatakan bahwa orang yang kurang melakukan olahraga diusia antara 30-40 tahun maka akan berdampak pada penyusutan otak pada usia 20 tahun kemudian.
Penelitian tersebut melibatkan 1.583 orang yang berumur kisaran 40-50 tahun yang diminta melakukan olahraga rutin dengan treadmill dan selanjutnya dalam kurun waktu tertentu melakukan scan MRI pada organ otak. Penelitian ini dilakukan pada pria dan wanita yang tidak memiliki riwayat jantung dan dimensia.
Nicole mengungkapkan “Ada korelasi antara kurangnya kebugaran dengan volume otak seseorang pada jangka puluhan waktu kemudian. Penelitian ini menunjukan percepatan penuaan otak.”
Seseorang yang kekurangan kebugaran cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan denyut jantung yang cepat, hal inilah yang memicu penuaan otak dan penyusutanya dalam jangka waktu 20 tahun kemudian. Penyusutan yang terjadi di usia senja dikaitkan dengan munculnya penyakit dimensia seperti alzheimer. Kesimpulanya olahraga dapat meningkatkan harapan dan kualitas hidup seseorang terlebih ketika dilakukan sedari dini.
(nun/nun)