Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi sebagian besar anak, hewan piaraan tidak hanya sekadar hewan. Mereka juga termasuk anggota keluarga dan teman baik.
Sayangnya, seperti dua mata koin, ketika bertemu dan kemudian memelihara piaraan, suatu saat akan ada perpisahan karena hewan sudah tua, sakit, atau alasan lainnya.
Berbagi berita dukaSalah satu bagian yang paling sulit saat kehilangan hewan peliharaan adalah menyampaikan berita buruk ini ke anak-anak. Cobalah untuk memberitahu anak di tempat di mana mereka merasa aman dan nyaman dan tidak mudah terdistraksi.
Sama seperti ketika menghadapi masalah yang sulit, cobalah ukur seberapa banyak informasi yang perlu didengar anak-anak berdasarkan usia mereka, tingkat kematangan, dan pengalamannya.
Jika kematian hewan peliharaan secara tiba-tiba, jelaskan dengan tenang kepada anak apa yang telah terjadi. Biarkan pertanyaan anak menjadi panduan berapa banyak informasi yang harus Anda berikan.
Hal ini mungkin sangat sulit bagi anak karena bisa jadi ini pertama kalinya ia kehilangan sesuatu yang ia sayangi. Namun, proses berduka ini dapat membantu anak-anak belajar bagaimana mengatasi kesedihan ketika ada yang meninggal di masa mendatang.
Hindari berbohongHindari menutup-nutupi kejadian aslinya. Mengatakan kalau “Meong kabur” atau “Blacky sedang diajak pergi” bukan ide yang bagus, karena lambat laun anak akan mengetahui kebenarannya dan ia bisa marah karena Anda berbohong.
Jika anak bertanya apa yang terjadi pada hewan peliharaan setelah mati, Anda bisa menjelaskannya dengan pemahaman Anda tentangi kematian. Kalau memang terlalu rumit dan karena tidak satupun yang benar-benar tahu apa yang terjadi, katakan saja "Mama/Papa nggak tahu" karena jawaban itu bisa memberitahu anak-anak bahwa kematian adalah sebuah misteri.
Bantu anak mengatasi emosinyaSeperti layaknya orang yang kehilangan, anak-anak juga merasakan berbagai emosi selain kesedihan setelah kematian hewan peliharaannya. Mereka mungkin mengalami kesepian, frustrasi bahwa hewan peliharaan tidak bisa sembuh, atau merasa bersalah karena saat piaraannya masih hidup ia kurang peduli.
Bantu anak-anak memahami bahwa wajar untuk merasa semua emosi dan tidak apa-apa ketika ia tidak ingin berbicara tentang piaraannya dulu. Tunjukkan bahwa Anda selalu siap mendengar ketika mereka ingin berbicara.
(ded/ded)