Menjelaskan Kondisi Ekonomi Keluarga pada Anak

Hilda Admiranti | CNN Indonesia
Rabu, 24 Feb 2016 07:26 WIB
Kalau kondisi perekonomian keluarga sedang suram, bagaimana menjelaskannya kepada anak?
Ilustrasi (Thinkstock/MikLav)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hidup itu seperti roda yang berputar. Kadang kita di atas, kadang juga di bawah. Ketika kita sudah terbiasa hidup berkecukupan dan bisa memanjakan anak, tiba-tiba muncul masalah keuangan.

Kondisi itu berpengaruh pada perekonomian keluarga dan mengharuskan kita untuk memotong berbagai anggaran. Kita tidak punya cukup uang untuk memenuhi semua keinginan anak-anak.

Bagaimana cara orangtua menjelaskan kondisi ekonomi pada si adik yang sudah mengincar mainan baru, atau si kakak yang minta dibelikan mobil untuk ke kampus?

Yang paling penting dilakukan adalah bersikap jujur. Katakan dengan tenang dan jujur tentang kondisi keuangan keluarga. Namun tidak perlu menjelaskannya secara detail agar anak tidak cemas.

Hal ini mungkin akan lebih mudah dimengerti oleh si kakak, namun bagaimana dengan si adik yang biasanya tetap merengek dibelikan mainan?

Ingatlah bahwa menolak permintaan dan menetapkan batas pada setiap anak itu wajar. Tidak menuruti semua keinginan anak bukan berarti kita merampas haknya.

Kita mengajarkan anak pelajaran penting bahwa tidak semua yang ia inginkan bisa terpenuhi. Bagaimanapun juga sandang, pangan, dan papan adalah prioritas dibandingkan mainan.

Kita mungkin tidak dapat membelikannya mainan baru sekarang. Tapi mainan itu bisa ditulis di wish list untuk ulang tahun berikutnya, untuk Lebaran atau Natal, atau lebih baik lagi jika kita bisa mendorong anak untuk menabung jika ia ingin sesuatu. Dengan begitu, ia akan belajar bahwa tidak ada barang yang didapat dengan instan. Semua butuh proses.

(ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER