Jakarta, CNN Indonesia -- Bagaimana caramu memperingati hari Kartini? Sekolahmu mungkin menyelenggarakan banyak kegiatan pada hari ini. Seperti membaca puisi, membaca surat inspirasi, pagelaran busana, dan sebagainya.
Tetapi hari Kartini tak sesederhana itu lho. Sebab apa yang diperjuangkan Kartini bukanlah semacam kegiatan-kegiatan tadi.
Sebelumnya, kita berkenalan lagi yuk dengan Raden Ajeng Kartini. Beliau lahir dari keluarga bangsawan Jawa, pada 21 April 1879.
Ayahnya adalah seorang Bupati Jepara. Di bawah tradisi Jawa kuno, dia dipersiapkan di rumah untuk sebuah pernikahan. Kartini hanya menghadiri sekolah sampai berumur 12. Tapi Kartini mahir dalam berbahasa Belanda. Kartini menuliskan surat kepada teman-temannya di luar negeri. Surat itu kelak diterbitkan menjadi buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Dalam surat-suratnya, Kartini menyampaikan pemikirannya mengenai nasib perempuan Jawa. Dia ingin sekali perempuan Jawa tak memiliki status sosial lebih rendah.
Yang diperjuangkan Kartini adalah agar perempuan bisa mencapai impiannya, mendapatkan kebebasan, dan kesetaraannya. Menurut Kartini, pendidikan bisa membantu perempuan meraih semua itu.
Makanya Kartini kemudian mendirikan sekolah untuk kaumnya.
Nah, memperingati hari Kartini tidak hanya menggunakan kebaya atau batik, mengatur rambut menjadi sanggul, ataupun hanya sekadar membaca puisi ya.
Pada hari Kartini, yang harus dikenang dan kemudian diterapkan pada kehidupan kita masa kini adalah ide-ide dan apa yang sudah diperjuangkan oleh Kartini pada masa lalu.
(ded/ded)