Jakarta, CNN Indonesia -- Kalau kamu tak paham makna di balik peringatan hari Kartini, kamu harus belajar pada Elda Suryani, vokalis band Stars and Rabbit. Dia bilang dirinya peduli pada Hari Kartini dan tak mau sekadar ikut-ikutan.
Menurut Elda, generasi sekarang harus peduli pada makna di balik Hari Kartini. Pertama, tentu harus tahu apa sebetulnya yang diperjuangkan oleh Kartini.
Kemudian, “Saya belajar bahwa saya harus semangat dan fight for it,” ujarnya kepada CNN Indonesia Student, Rabu (20/4).
Apa sih yang diperjuangkan Kartini? Bila dunia internasional mengenal Malala Yousafzai sebagai pelopor kesetaraan pendidikan. Jauh sebelum Malala lahir, Indonesia mempunyai Raden Ajeng Kartini sebagai pelopor kesetaraan pendidikan.
Lahir di Jepara, 21 April 1879 sosok wanita ini termotivasi oleh wanita-wanita Eropa yang mampu berpikir sangat maju. Di kala itu, Kartini yang berusia 12 tahun dilarang ayahnya untuk melanjutkan sekolah karena usianya sudah bisa untuk dipingit.
Selama berada di rumah ia menulis surat korespondensi dengan temannya, yang kebanyakan berkebangsaan Belanda. Di sinilah ia mengenal Rosa Abendanon, yang mendukung rencana Kartini dan memberikan buku-buku dan koran dari Eropa kepada Kartini.
Hal inilah yang semakin mendorong kartini untuk memajukan kesetaraan wanita di Indonesia.
Sayangnya, peringatan Hari Kartini di sekolah-sekolah ditandai dengan aktivitas yang tak ada hubungannya dengan perjuangan Kartini. Seperti pertunjukkan budaya atau peragaan busana daerah dan kebaya bagi para siswi.
(ded/ded)