Mengenal Fenomena 'Orang Siput' di Jepang

Ida Ayu Padma Saraswati | CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2016 16:10 WIB
Kehidupan remaja di Jepang menyerupai siput, yakni tidak mau keluar dari 'cangkangnya'. Seperti apa kisahnya?
Ilustrasi (Mark Kolbe/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamu tahu siput? Binatang kecil ini punya ciri khas tersendiri. Tubuhnya berlendir, memiliki cangkang dan kalau disentuh, akan masuk ke dalam cangkang. Tapi, kita enggak akan bahas tentang kehidupan binatang yang hidup di tempat lembap ini.

Kita akan membahas fenomena yang terjadi kepada para remaja Jepang yang menyerupai ciri siput.

Seperti yang sudah diketahui, orang Jepang memiliki standar hidup tinggi dan disiplin. Tapi tahukah kalian kalau hal inilah yang membuat para remaja merasa tertekan dan tidak mau keluar rumah seperti siput.

Persaingan tinggi, tekanan masyarakat, dan kesulitan dalam mengatasi stress membuat mereka enggan melakukan aktivitas di luar rumah. Fenomena inilah yang disebut sebagai Hikikomori, biasanya terjadi pada pria berusia 20-30 tahun. Tapi, tidak menutup kemungkinan hal ini juga dapat terjadi pada wanita.

Di negeri sakura itu, tercatat hampir 1 juta pria mengalami hikikomori. Tentu bukan angka yang sedikit. Tekanan yang mereka dapatkan baik dari orangtua maupun masyarakat membuat mereka takut bersosialisasi dengan sesama. Selain itu kritikan dari orangtua agar mereka keluar dari rumah justru membuat mereka kehilangan rasa percaya diri.

Pemerintah jepang sendiri telah menganggap fenomena ini secara serius. Untuk membantu masyarakat, pihaknya membuka pusat layanan yang diberi nama YokaYoka, kalau diartikan dalam bahasa setempat “Tidak Mengapa, Jangan terlalu dipikirkan”.

Di tempat ini, mereka diberi penyuluhan dan diberikan bantuan untuk mencari pekerjaan. Di tempat ini juga, para eks-hikikomori membagikan pengalamannya dan membantu hikikomori lainnya keluar dari keadaan mereka. (rkh/rkh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER