Jakarta, CNN Indonesia -- Buku cerita bukan hanya seru dibaca, tetapi juga ada hal yang bisa diambil. Banyak pengarang yang terinspirasi kejadian nyata dan mengubahnya menjadi cerita yang menyenangkan untuk dibaca. Selain itu banyak juga simbol yang digunakan dalam sebuah cerita yang mendalam.
Seperti kedua buku dibawah ini. Buku-buku ini dibuat dengan inspirasi-inspirasi yang didapat dari keadaan sosial dan digabungkan dengan imajinasi dari pengarang itu sendiri. Hasilnya, pengarang mendapatkan penghargaan dan bahkan menjadi bacaan wajib bagi para siswa di Amerika.
Apa saja?
To Kill a Mockingbird
Buku ini bercerita tentang keadaan Amerika. Ketika itu masih ada isu rasial yang terjadi antara kaum kulit putih dan hitam. Di sini, keluarga Finch yang datang dari keluarga biasa, bisa mengedepankan rasa toleransi.
Atticus Finch seorang pengacara yang selalu mengajarkan untuk tidak membeda-bedakan orang lain. Simbol yang ada di dalam cerita ini adalah Mockingbird. Di cerita ini ia tidak bersalah tapi disalahkan oleh lingkungan mereka. Seperti saat Tom Robinson (pria berkulit hitam) yang dipenjara karena hal yang ia tidak lakukan.
Fahrenheit 451
Berkisah tentang masa depan dengan pemerintah yang mengatur segalanya. Di kota ini menyimpan buku adalah hal yang ilegal. Warga hanya diperbolehkan menonton TV, itupun acaranya juga diatur oleh pemerintah. Alhasil orang-orang di kota ini seperti zombie, hidup tetapi tidak dapat berfikir.
Namun ada satu tokoh bernama Montag yang ingin mengubah itu semua. Mengapa buku-buku di kota ini dibakar? Buku dapat menambah pengetahuan dan membuat kita berfikir kritis, mereka yang berpengetahuan lebih susah diatur oleh pemerintah.
Menarik ya, ternyata buku-buku cerita ini bukan hanya memiliki alur yang unik sehingga enak dibaca tapi juga memiliki hikmah yang bisa jadi berbeda bagi setiap orang.
(rkh/rkh)