Trik Mengatur Keuangan pada Anak

Marisa Agape Depari | CNN Indonesia
Jumat, 13 Mei 2016 12:46 WIB
Pendidikan keuangan pada anak sangat penting, agar ia mulai bisa mengatur pengeluaran sejak kecil.
Ilustrasi (Thinkstock/Purestock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ayah Ibu merasa anak masih belum mengerti uang? Padahal beberapa ahli perkembangan anak menilai, ia mulai mengerti di umur 5 tahun.

Sebenarnya, jauh sebelum anak bertanya mengenai uang, mereka sudah memantau cara Ayah Ibu dalam mengelola keuangan. Pelajaran mengenai uang yang mereka lihat di keluarga lah yang akan membentuk sikap dasar mereka tentang penanganan masalah kantong.

Berikanlah contoh kepada anak mengenai penganggaran. Menahan keinginan untuk membeli suatu barang yang tidak begitu dibutuhkan, penggunaan kupon gratis dan juga metode penghematan lainnya.

Berikut beberapa cara mudah untuk membuat anak proses belajar mengenal uang:

Mulai dari Usia Dini

Di umur 5 tahun, anak mulai tertarik bermain dengan uang logam atau recehan. Ayah Ibu bisa mulai membicarakan mengenai elemen dasar dari uang, lalu tunjukan pada anak barang apa yang bisa dibeli dengan uang tersebut. Memberikan celengan juga merupakan ide yang bagus agar anak mengenal konsep dari menabung.

Visualisasi

Uang logam memang suatu permulaan yang baik. Namun ketika anak berumur 7 tahun ke atas, Ayah Ibu harus memberikan pelajaran lebih luas lagi mengenai pengelolaan uang.

Ada beberapa situs web dan aplikasi yang berguna untuk melacak pengeluaran dan penyimpanaan uang untuk tujuan tertentu.

Pelajaran nyata

Beberapa bank menyediakan tur atau program tutorial untuk mengenalkan anak pada sistem perbankan. Seperti memeriksa rekening, mendaftar untuk mendapatkan hadiah, menggunakan kupon. Ini merupakan hal yang mudah dan tidak membuat stress, anak pun bisa lebih berani lagi kedepannya.

Berikan tunjangan

Ahli keuangan, Suze Orman, mengatakan bahwa seorang anak perlu mengembangan hubungan yang realistis agar lebih bertanggung jawab lagi soal keuangan. Mintalah ia melakukan tugas-tugas dasar seperti membersihkan kamar dan juga mencuci piring tanpa kompensisasi.

ketika melakukan tugas-tugas tertentu seperti menyapu dedaunan atau mencuci kendaraan keluarga, jangan tawarkan uang di muka tapi berikan lah uang di akhir kerjanya, dengan begitu anak akan belajar bahwa persoalan keuangan juga berhubungan dengan konsistensi dan kinerja kerja yang handal. (rkh/rkh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER