Jakarta, CNN Indonesia -- Di sekolah, tak bisa dipungkiri, pasti ada teman yang membentuk geng-geng begitu. Kadang-kadang geng ini egois, mementingkan diri sendiri, dan memicu timbulnya bullying.
Mengapa geng seringkali dikaitkan dengan bully? Karena beberapa kelompok geng mengakui bahwa membully adalah salah satu cara untuk menjadi populer.
"Kan keren kalau banyak anak-anak yang segan dengan geng kita,” ujar salah satu siswa SMP yang juga anggota salah satu geng di sekolahnya.
Geng merupakan kelompok sosial di kalangan pelajar sekolah. Geng muncul karena adanya kesamaan dan dorongan untuk bersekutu. Motivasi sekelompok remaja bergeng ialah agar menjadi populer.
Untuk menjadi populer, terkadang kelompok geng, sering berseragam kompak sebagai identitas gengnya. Misal pakai tas dengan warna sama, atau gelang dengan model yang sama.
Sayangnya motivasi menjadi populer, merupakan tanda bahwa anak yang ber-geng mengalami depresi. Seperti yang disebutkan penelitian dari Michigan University, 67 persen anak-anak geng memiliki pemikiran untuk bunuh diri.
Tanpa disadari, anak-anak geng biasanya bersikap seperti boneka. Mengupayakan segala cara agar terlihat lebih populer bahkan tidak segan menyakiti orang lain.
(ded/ded)