Jakarta, CNN Indonesia -- Perkenalkan, nama saya Jeriko Bastanta Bangun. Tinggi 180cm dan bobot 100kg. Umur saya 15 tahun dan baru lulus SMP di Medan. Saya ke sini untuk liburan ke rumah saudara.
Ngomong-ngomong soal
bullying, saya sudah diejek dari kelas 1 SMP dengan panggilan “Gajah” karena memang tubuh saya besar. Saya sempat sedih. Tapi kemudian berpikir untuk memanfaatkan tubuh saya yang tinggi dan besar ini dengan cara bermain basket.
Saya mengikuti ekstrakurikuler basket dari kelas 2 SMP dan sudah bertanding antar sekolah. Saya bangga karena bisa membuktikan itu bukan kekurangan saya, yang pantas kalian ejek. Tapi itu adalah kelebihan saya yang bisa membuat saya berprestasi.
Di kelas 3 teman-teman masih tetap mengejek saya tapi tidak seramai kelas 1 SMP, mungkin karena basket itu atau mereka sudah terbiasa melihat saya.
Kelas 3 saya berhenti bermain basket karena fokus UN dan saya ingin melanjutkannya di SMA. Saya juga terinspirasi dengan abang saya sendiri @adrianbangun (Adrianus Perdamenta Bangun). Dia juga seorang pemain basket dan sudah bisa dibilang atlet.
Jadi menurut saya, seseorang yang terkena
bullying (menyakitkan hatinya) bisa melakukan:
1. Melaporkan jika melihat atau terkena, jangan dipendam-pendam saja.
2. Memotivasi dirimu untuk membuktikan bahwa kekurangan yang selama ini diejek orang lain telah menjadi kelebihan dalam berprestasi.
Kau temanku kau doakan aku
Punya otak cerdas aku harus tangguh
Bila jatuh gajah lain membantu
Tubuhmu di situasi rela jadi tamengku
Kecil kita tak tahu apa-apa
Wajar bila terlalu cepat marah
Kecil kita tak tahu apa-apa
Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik
Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik
#sedikitliriklaguyangmencerminkansaya
(ded/ded)