Jakarta, CNN Indonesia -- Menurut peneliti, ada alasan di setiap kelucuan yang ditampilkan oleh bayi. Studi literatur dari Oxford University menemukan, kelucuan bayi adalah bentuk pertahanan dirinya.
Bayi memiliki kulit lembut, mata cerah, senyum yang lucu, pipi tebal dan bau yang khas. Itu semua seperti rancangan Tuhan yang di tangkap oleh kelima indera orang dewasa.
Ciriciri fisik bayi tersebut seringkali mendorong pola 'pengasuhan' yang ada pada orang dewasa.
Tim Oxford University menemukan, kelucuan mendukung kapasitas kunci parental dengan memicu aktivitas saraf pada otak besar.
Aktivitas saraf ini diikuti pula oleh proses yang lebih lambat. Sehingga menyebabkan seseorang dalam keadaan nyaman untuk bermain, berempati, dan bahkan memiliki sifat mengasihi. Respon ini adalah sifat alamiah baik pada perempuan dan lakilaki meski belum memiliki anak.
Secara sederhana, kelucuan adalah mekanisme pelindung yang sangat kuat yang menjamin kelangsungan hidup untuk bayi. Pernahkah kamu melihat bayi lucu, rasanya ingin sekali menggendong mereka bukan? Begitulah respon alamiah yang di munculkan bayi.
Penelitian ini telah di terbitkan dalam jurnal Trends dalam Ilmu Kognitif. Dorongan tersebut juga memicu setiap orang dewasa seringkali bersifat keibuan atau kebapakan saat bertemu dengan bayi.
(rkh/rkh)