Orangtua, Kunci Utama Pendidikan

Annisa Mutia | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jun 2016 12:22 WIB
Pola asuh dan pendidikan terhadap anak pada usia lima tahun pertama akan menentukan keberhasilan anak kemudian.
Ilustrasi (Thinkstock/Fuse)
Tangerang Selatan, CNN Indonesia -- Salah satu pernyataan Bill Gates yang banyak dikutip adalah: “The first five years have so much to do with how the next 80 turn out.” Usia lima tahun pertama sangat berperan terhadap hasil 80 tahun selanjutnya. Yang saya dapat cerna dari ungkapan tersebut adalah pola asuh atau dalam kata lain pendidikan anak di usia lima tahun pertama menentukan keberhasilan di usia-usia berikutnya.

Entah apa yang melandasi Bill Gates menyatakan hal tersebut dan tentu saja kita perlu membuktikannya sebelum mempercainya. Jika Anda bertanya kepada saya apakah saya mempercayai pernyataan Bill Gates tersebut? Maka saya akan menjawab YA, saya mempercayainya.

Ketika saya masih di Sekolah Dasar, yang ada di pikiran saya hanya bermain. Saya paling benci ketika orangtua saya menyuruh saya mengerjakan PR dan mereka hanya mengawasi saya. Tapi yang paling menyurutkan semangat saya belajar adalah ketika saya bertanya soal pelajaran yang sulit, orangtua saya malah menyalahkan saya karena malas membaca. “Makanya baca bukunya, jadi kamu tahu jawabannya,” kata mereka.

Sebenarnya yang saya inginkan adalah orangtua saya ada di samping saya dan membantu saya belajar karena terkadang suatu pelajaran memang sulit untuk saya mengerti. Terutama pelajaran matematika. Mungkin saat itu orangtua saya sudah terlalu sibuk mengurus adik-adik yang masih belita.

Hasil belajar saya tidak pernah memuaskan sampai kelas 5 SD. Ketika itu ada seorang guru bernama Pak Khoir yang sangat sabar dan selalu mendekati bangku saya ketika mengerjakan latihan di kelas. Dia selalu bertanya kepada saya apa yang saya tidak mengerti, kemudian dia akan menjelaskan lagi sampai saya mengerti. Hal itu dia lakukan setiap hari.

Dari situlah saya merasakan perbedaan yang besar terhadap perkembangan nilai-nilai pelajaran saya sebelum dan setelah saya bertemu guru tersebut. Saya sampai tidak percaya saat kenaikan kelas saya dapat hasil belajar yang memuaskan. Menurut saya, keberhasilan saya di sekolah lantaran dukungan guru saya itu. Dia mau mendekati murid-muridnya secara personal dan memberikan motivasi sesuai kebutuhan murid. Bagi saya, dia orangtua kedua dan saya sangat berterima kasih atas usaha yang dia lakukan untuk murid-muridnya.

Dukungan guru saya itu sangat mempengaruhi saya di tahun-tahun setelahnya sampai sekarang saya bisa di posisi sekarang. Jadi saya setuju apa yang dikatakan Bill Gates tersebut. Betapa vital bekal tersebut sehingga dapat memberikan efek yang signifikan untuk meraih pencapaian sejak seseorang balita hingga dewasa kelak.

Guru Utama Anak
Bekal pendidikan tentu didapat dari guru yang hebat. Tidak ada keraguan bahwa guru yang hebat akan mendidik anak menjadi hebat. Apakah peran guru saja cukup? Faktanya, tidak. Berbagai penelitian menyebutkan: Anak-anak juga perlu orangtua yang hebat. Maksudnya adalah orangtua yang mau peduli dan ikut andil dalam pendidikan anak sejak sedini mungkin.

Jangan hanya menjadi orangtua yang semata berpikir dengan membayar sekolah yang bagus, anak akan berhasil kelak. Bahkan, memberi notepad dengan segala macam isi permainan atau lagu-lagu anak pun tidak serta merta dapat membantu anak menjadi pintar.

Penelitian yang dirilis oleh the Department for Children, Schools and Families (DCSF) Pemerintah Inggris tahun 2007 berjudul “The Impact of Parental Involvement on Children’s Education” secara konsisten menyebutkan bahwa keterlibatan orangtua dalam pendidikan di rumah sedini mungkin memberikan hasil yang jauh lebih baik pencapaian seorang anak.

Khusus untuk balita, keterlibatan orangtua membantu perkembangan intelektual dan sosial mereka. Apa yang orangtua lakukan lebih penting ketimbang siapa mereka (sebagai orangtua) bagi anak di usia keemasan. Aktivitas pendidikan yang dilakukan antara lain bermain angka, abjad, membacakan buku, mengajarkan lagu, menggambar, dan mengajak balita ke perpustakaan.

Pada usia sekolah, keterlibatan orangtua sangat membantu terhadap pencapaian akademik seorang anak. DCSF menyebut andil orangtua terhadap anak usia sekolah memberikan hasil yang jauh lebih baik terhadap hasil tes akademik anak-anak mereka ketimbang anak-anak yang tidak mendapat dukungan dari orangtua. Anak-anak yang mendapat dukungan belajar dari orangtua cenderung lebih baik dalam pelajaran hitung-hitungan dan memiliki kebiasaan membaca yang baik.
Masih berdasarkan penelitian DCSF, para guru juga melihat anak-anak yang orangtuanya terlibat dalam pendidikan mempunyai perilaku yang baik di kelas dan dapat berkomunikasi yang baik dengan guru.

Sementara itu, penelitian dari Harvard Family Research Project (HFRP) terhadap 300.000 anak usia sekolah menyebutkan pencapaian anak-anak yang orangtuanya ikut andil dalam pendidikan di rumah–termasuk anak dari keluarga minoritas seperti kulit hitam dan hispanik–jauh lebih tinggi ketimbang anak yang kurang mendapat dukungan dari orangtua.

Berdasarkan HFRP, ada dua hal spesifik dalam keterlibatan orangtua yang dapat membantu kesuksesan seorang anak. Pertama, investasi waktu. Hal ini dilakukan orangtua seperti membaca bersama anak dan berdiskusi dengan anak soal pelajaran atau pengalaman mereka sehari-hari.

Kedua, keterlibatan dalam hal gaya merawat anak dan mempunyai ekspektasi terhadap pencapaian pendidikan anak. Dampak dari gaya dan ekspektasi ini ternyata lebih berpengaruh terhadap pendidikan anak ketimbang aturan di rumah atau kehadiran orangtua pada acara-acara atau rapat sekolah.

Peran orangtua dalam pendidikan anak ini tentunya perlu dilakukan secara konsisten. Bukan sekadar seminggu sekali ketika akhir pekan atau ketika orangtua punya waktu senggang. Orangtua juga diharapkan mau terjun langsung untuk membantu pendidikan anak. Mereka lebih membutuhkan orangtua sebagai pendorong dan pemberi motivasi untuk belajar ketimbang guru atau alat-alat pendukung lainnya.

Masa depan cemerlang anak-anak dapat diukur dari pendidikannya. Kita setuju pendidikan yang baik didapat dari guru yang baik. Tapi guru yang paling berpengaruh dan efektif bagi anak-anak adalah orangtuanya sendiri. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER