Surabaya, CNN Indonesia -- Lebaran sebentar lagi! Ya, tinggal beberapa hari lagi hari kemenangan itu akan tiba.
Bagi yang merayakannya, rasanya sudah tak sabar lagi menyambut hari penuh berkah tersebut. Baju baru dengan berbagai motif sudah bertengger rapi dalam lemari.
Aneka jenis kue, dari nastar sampai kastengel pun sudah tertata dalam toples-toples cantik. Amplop-amplop untuk “salam tempel” pun tak lupa disiapkan.
Ya, rasanya masih banyak kesibukan-kesibukan lain yang dilakukan untuk menyambut hajatan setahun sekali tersebut. Namun, keseruan hari raya tersebut tak hanya dirasakan oleh umat yang merayakannya saja lho. Umat non-Muslim pun ikut mendapat hikmah dan pelajaran berharga.
Toleransi. Ya, itulah pelajaran berharga yang didapat melalui tradisi Unjung-Unjung di Jawa Timur. Ketika hari itu tiba, antar tetangga pasti melakukannya. Mulai dari yang ada di kawasan perumahan hingga yang tinggal di gang-gang padat penduduk tak ada yang melewatkan.
Saling memberi selamat dan bercengkrama dengan hangat. Bahkan, bisa jadi menjadi sarana perdamaian antar tetangga yang sedang berkonflik. Rasanya tak ada lagi gap antar suku, agama, dan golongan. Semua ikut berbahagia merayakannya.
Tradisi-tradisi semacam itulah yang harus kita jaga bersama. Sebagai masyarakat yang majemuk, kita perlu melestarikan tradisi tersebut. Jangan sampai dengan adanya kecanggihan teknologi akan melunturkan tradisi yang sarat akan makna itu. Di balik mudahnya Unjung-Unjung antar tetangga, terselip pesona toleransi yang begitu indah. Hmm… tak sabar rasanya melaksanakannya di tahun ini!
(ded/ded)