Baku, Azerbaijan, CNN Indonesia -- Mulai awal pekan ini sebuah kegiatan budaya digelar di Baku, Azerbaijan. Para pelajar dari berbagai penjuru dunia memamerkan seni budaya masing-masing di event bertajuk Global Village 2016 di lapangan Baku Seaside Boulevard, itu. Termasuk pelajar Indonesia.
Uniknya, Indonesian Table dipersiapkan oleh pelajar Indonesia dibantu pelajar lokal yang tengah menuntut ilmu di Pusat Studi Indonesia Azerbaijan University of Languanges.
Global Village 2016 yang diselenggarakan oleh Global AIESEC ini menampilkan tables dari 20 negara selama 4 pekan. Indonesian Tables termasuk yang paling menarik perhatian pengunjung yang kebanyakan anak-anak muda.
 (Astrid Septriana/Dok. Pribadi) |
Sebagai contoh, banyak pengunjung yang antusias berfoto dengan Yusuf, mahasiswa asal Temanggung yang belajar di Qafqaz University, sebab dia mengenakan baju carok dan topeng daerah Ponorogo yang tampak seram.
Indonesian Tables juga menampilkan pertunjukan musik tradisional seperti angklung dan tari, seperti tari Ilir-Ilir, Sobrak, Bojang Genong, Gemu Famire, hingga Warok Ponorogo. Menariknya, tari Ilir-Ilir ditampilkan oleh para mahasiswi Azerbaijan.
Irama angklung menghadirkan rasa teduh, sore itu, Senin (8/8). Seperti harmoni dengan desiran angin yang cukup kencang di tepi laut Kaspia. Penonton dan pengisi acara dari Indonesia tampak interaktif dan tak berjarak.
Tak kalah menariknya, Dubes RI Husnan Bey Fananie pun tampil menari sambil mengenakan pakaian warok khas Ponorogo dan ikut mengajak penonton untuk menari bersama. Selain tarian, anak-anak PSI juga tampil menyanyikan lagu Indonesia lengkap diiringi angklung dan gendang Sunda.
Sejumlah warga muda Baku berkomentar positif. “Saya tidak menyangka budaya Indonesia begitu atraktif, luar biasa,” kata salah satu dari mereka.
“Indonesia adalah negara yang cantik. Musik dan tariannya juga menarik,” kata Narmin dan teman-temannya yang hadir mengisi acara sore itu. Mereka memang sering membantu KBRI Baku dalam berbagai acara promosi budaya di negara ini. “Kami cinta Indonesia!” seru mereka.
“Saya melihat dari 2 hal,” kata Dubes Husnan. “Pertama, Pemuda Indonesia perlu aktif terlibat dalam kegiatan global sebab para pendiri Indonesia memiliki visi Indonesia sebagai pemimpin dunia. Kedua, saya melihat Indonesia perlu aktif menggunakan segala cara untuk mempromosikan diri dalam segala kesempatan.”
 (Astrid Septriana/Dok. Pribadi) |