Jakarta, CNN Indonesia -- Apa sih
scene designer? Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa mulai dari pengertian amat mendasar pada seni drama, yang berlaku umum di benua lain dan di sini disebut:
proscenium stage.
Proscenium stage dibuat berdasarkan kebutuhan publik seni drama, tari dan musik, yang lebih banyak menggunakan bentuk ruang pentas tersebut. Meski panggung juga bisa disebut arena,
extended-apron,
flexible stage,
opera stage,
thrust stage atau disebut juga
shakespearean stage.
Proscenium stage adalah bentuk panggung pada umumnya. Ia berdimensi persegi panjang, ada kedalaman ruang dan lebar ruang, seperti pernah terlihat pada sebuah pertunjukan seni panggung.
Contoh
proscenium stage, sila luangkan waktu ke Gedung Kesenian Jakarta (GKJ). Lokasinya bersebelahan dengan Kantor Pos Pasar Baru. Contoh paling sempurna dan benar, khususnya pada tata akustik di seni interiornya. Gedung ini tepat untuk berbagai jenis pentas seni drama, tari dan musik. Seni arsitektur dari zamannya pun cukup sederhana dan estetis.
GKJ di bangun pada tahun 1821 oleh pemerintahan Hindia Belanda. Ia memberikan manfaat bagi kesenian hingga kini atas kebijaksanaan pemerintah Indonesia. Setelah GKJ ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya, ia memiliki nilai sejarah. Antara lain, pada 29 Agustus 1945, GKJ menjadi tempat peresmian Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) oleh Presiden Soekarno dan Kongres Pemuda pertama tahun 1926.
Scene designer memiliki konteks dengan seni panggung, khususnya. Tugas dan kewajibannya sama dengan Art Director pada seni media film televisi atau seni media film layar lebar. Namun, terkadang ada kerancuan pemakaian julukan Art Director pada seni pertunjukan drama, tari dan musik. Tidak salah banget sih, cuma kurang tepat jika julukan Art Director diberikan untuk seni panggung.
Scene designer membuat konsep peta perencanaan keseluruhan pertunjukan, mulai dari
scene direction untuk keindahan
staging performance. Sebelumnya ia meriset latar belakang kisah, menyatukan pemikiran bentuk dan unsur-unsur penunjang pementasan berdasarkan pertimbangan kekuatan produksi, skenario dan konsep penyutradaraan.
Scene designer mempresentasikan rancangan peta pertunjukan kepada Executive Producer, Director, dalam lingkup seni pertunjukan panggung. Pada pertemuan tersebut umumnya terjadi dialog menuju solusi estetis bentuk panggung
scene-by-scene. Tim pendukung
scene designer, antara lain:
stage manager,
costume designer,
lighting programmer,
property master,
stage effect,
technical stage,
visual artist,
researcher.
Ini adalah pengantar amat mendasar untuk bidang kerja
scene designer. Mereka yang berada di bidang tersebut kadang disebut juga
scenic artist.
Scene designer di sini di kenal dengan julukan ‘Skenografi’ empiris. Itu sebabnya barangkali julukan kata itu tak ditemukan di KBBI, kecuali kata ‘Skema’ mungkin bisa dikatakan sebagai kata asal dari julukan Skenografi. Ini mungkin loh.
Terjemahan dari bahasa aslinya di Backstage Dictionary, juga tak ada. Hanya ada
scene designer. Namun julukan skenografi sudah terlanjur agak populer di sini.
Kalaupun hendak memaknai arti
scene designer barangkali akan tepat jika menggunakan desainer artistik atau perancang artistik. Jika menggunakan penata artistik atau
art director, sebetulnya istilah ini lebih tepat digunakan di media seni film.
Dalam konteks
modern stage, sebaiknya memakai julukan dari bahasa aslinya, umumnya memakai bahasa inggris, yang telah dikenal secara universal dilingkup kerja Modern Stage secara luas sejak awal hingga kini.
Kecuali, mengerjakan seni tradisi di lingkungan aslinya, kewajiban
scene designer adalah mematuhi julukan-julukan panggung, terdapat di bentuk tradisi aslinya. Kembali menggunakan julukan Modern Stage, jika seni tradisi di pentaskan di Proscenium Stage.
Berani mencoba alternatif, belajar menjadi pekerja panggung profesional, dimulai dari pementasan di sekolah, kampus, kantor, dan di lingkungan rumah, semoga bermanfaat. Salam Indonesia Unit.
(ded/ded)