Jakarta, CNN Indonesia -- Ini adalah siswa-siswi SD Master. SD Master sendiri adalah sekolah gratis bagi anak-anak kurang mampu yang terletak di Terminal Depok,
Kami dari Organisasi IYOIN LC Depok (Indonesian Youth Opportunity In International Networking Local Chapter Depok), pada tanggal 16 agustus 2016 lalu, berkunjung kesana dalam rangka persiapan Acara kami Peduli Depok atau gerakan mengajar sehari.
Di sana kami berkesempatan untuk memberi kuis dan bermain bersama mereka. Saat kami bercengkerama kami bertanya: "Kalau sudah besar adik-adik mau jadi apa?"
Ragam jawaban kami dapati dari mereka. "Aku mau jadi dokter kak", "Kalau aku mau jadi guru", "Aku mau jadi tentara dong kak", "Aku mau jadi ustadz kak", "Kalau aku mau jadi artis ah".
Namun tiba-tiba ada siswa laki-laki lewat di depan kami dan seorang gadis kecil siswa SD Master memperkenalkan temannya. "Kakak-kakak kenalkan ini Januar teman saya. Dia pedagang tissue sama kayak saya."
Satu kalimat dan membuat perasaan kami campur aduk. Bagaimana tidak. Orangtua kami memberi pendidikan terbaik tanpa kami harus bersusah payah bekerja namun tetap saja ada hal yang dikeluhkan. Sedangkan mereka?
Di umur sedini itu, yang harusnya digunakan untuk belajar dan bermain, mereka harus berbesar hati mengorbankan waktunya untuk berdagang tissue. Dan ternyata bukan mereka berdua saja. Masih banyak siswa SD Master lainnya yang harus bekerja keras membantu keluarga demi penghidupan yang layak.
Bertemu dan mengenal mereka membuat kami sadar betapapun sulit hidup yang kami punya saat ini atau pun di depan nanti, selalu akan ada hal untuk disyukuri. Besar harapan kami kegiatan Peduli Depok yang akan diadakan 19 november 2016 nanti dapat memberi manfaat bagi mereka.
(ded/ded)