Jakarta, CNN Indonesia -- Hidup itu persoalan mimpi. Kejarlah mimpi itu, sampai mimpi itu lelah. Ketika mimpi itu lelah, lalu tangkap impian itu. "Maka bermimpilah!” Begitulah semboyan Irfan Ramdhani, seperti diceritakannya pada CNN Student, pada akhir pekan lalu.
Irfan, pemuda kelahiran Depok, 26 April 1990, adalah seorang pecinta alam. Dia masih kuliah di jurusan Sistem Informatika di Universitas Gunadarma.
Tetapi sebuah musibah menimpa saat dia mendaki tebing. 13 Maret 2010 pukul 15.30, ia terjatuh dari tebing di ketinggian 10 meter, saat berlatih teknik
single roop untuk kegiatan susur goa.
Kecelakaan itu membuatnya mengalami lumpuh total. Hanya tangan dan kepalanya yang bisa digerakkan. Bahkan, Irfan sempat buta sesaat.
Dokter memvonisnya 90 persen tidak bisa berjalan kembali. Namun Tuhan memberi keajaiban, Irfan bisa berjalan walaupun memakai tongkat.
Irfan adalah anak sulung yang jadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal. Saat sekolah dari SD sampai SMP, dia menggemari futsal. Tapi sejak SMA dia jatuh cinta pada alam.
Dari sosok yang aktif kemudian mengalami musibah yang menyebabkan dia mengalami banyak keterbatasan, Irfan tak mau menyerah begitu saja. Di tengah berbagai keterbatasan itu, Irfan justru bisa meraih berbagai prestasi dan penghargaan.
Semua lantaran Irfan tidak pernah kapok menjadi pecinta alam. “Umur sudah ditentukan sama Tuhan, jadi tidak usah risau. Hidup sudah ada yang mengatur,” ucap Irfan bersemangat.
Irfan masih sangat ingin sembuh. Dia juga ingin sekali menaklukkan Puncak Cartenz dan Everest pada 2017.
Berbagai pengalaman yang sudah dialaminya justru membuatnya semakin banyak bersyukur untuk kehidupan. "Alam sudah banyak memberi kita kehidupan yang begitu nikmatnya, percayalah pada Tuhan bahwa kalian akan baik-baik saja,” dia berpesan pada sesama difabel.
Ia juga menyarankan kepada teman-teman sesama difabel yang juga penggiat pecinta alam, untuk tetap membawa pendamping minimal dua orang atau tim yang berpengalaman di alam bebas untuk mengurangi risiko cedera. “Jangan lupa yang terpenting adalah memperhatikan prosedur keamanan dan kembali pulang dengan keadaan selamat,” dia menambahkan.
Apa saja prestasi yang diraih oleh Irfan dan bagaimana cara dia menguatkan tekad dan semangat untuk meraih itu semua? Ikuti terus artikel selanjutnya di CNN Indonesia Student ya.
 (Dok. Pribadi) |
(ded/ded)