Jakarta, CNN Indonesia -- Ramainya mengenai kandidat Presiden dari benua nun-jauh di sana (Donald Trump di Amerika Serikat) sampai di telinga dan mata di sini dari sebuah berita di CNN Indonesia dan CNN Internasional.
Terlepas benar atau tidak. Isu mengenai pelecehan terhadap perempuan sangatlah mengandung sensibilitas nurani, setara kemanusiaan yang adil dan beradab mengacu pada piagam HAM-PBB.
Benar, bahwa isu itu bukan persoalan signifikan bagi bangsa lain karena hal itu urusan dalam negara nun-jauh di sana. Namun jika kembali pada esensi kehidupan geopolitik demi kesantunan hubungan antar negara di ranah kesetaraan genre di dunia ini, bahwa “perempuan seorang Ibu atau calon seorang Ibu.” Wajib dihormati secara seksama.
Perilaku isu tersebut mengundang komentar negatif-nasional di negara itu, menjadi mendunia, di ranah pers internasional. Bahkan konon mengguncang urusan dalam partai pendukung kandidat presiden (Trump-USA) tersebut, terlepas dari pola strategis politis apapun tujuan dari isunya itu.
Hal isu tersebut bukan contoh baik bagi siapapun. Meski barangkali terlepas dari benar atau tidak akan menuai kebenarannya tersendiri, mungkin pada kalimat “pelecehan terhadap wanita” sebagai pertanda kurang baik bagi kelangsungan kandidat presiden (Trump-USA) negeri demokrasi nun jauh di sana itu.
Ini bukan komentar, sekadar keprihatinan kesetaraan kemanusiaan dilingkup pelajaran dasar demokrasi. Bahwa siapapun manusia di bumi ini memiliki hak kesetaraan hidup seperti tersebut pada piagam HAM-PBB.
Tidak bisa dipungkuri bahwa dunia global akan membawa berita pada frekuensi ruang publik di akhir kisah apapun itu. Menggaris bawahi “perempuan seorang Ibu atau calon seorang Ibu.” Alangkah indahnya jika di era politik modern di mana pun tak ada lagi, baik kesan atau pun isu “pelecehan terhadap perempuan.”
Menjadi kabut misteri atau pun senyatanya di tengah siang bolong, bagi kandidat presiden negari nun jauh di sana itu atau pun di negara manapun. Berdamailah dengan hati dan ucapkanlah sebagai contoh keteladanan kemanusiaan di Jagad Raya ini.
Kartini, menuliskan betapa tingginya derajat seorang perempuan fitrah esensial Ilahi. Dari rahim seorang Ibu lahirlah para pemimpin bangsa di dunia. Dari rahim seorang Ibu, lahir peradaban generasi-generasi.
Perempuan sejarah bagi dunia. Perempuan Ibunda dunia. Salam Cinta Indonesia Unit.
(ded/ded)