Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia film menjadi daya tarik segala usia, enggak terkecuali para siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Masing-masing dari kelompok tersebut membawa 5 perwakilan.
5 anak yang masuk kategori SD dan SMP ini mengikuti lomba Panasonic Kid Witness News 2016, untuk mengembangkan potensi dan bakat anak muda Indonesia.
Kesepuluh finalis ini mengikuti workshop pembekalan dalam penulisan naskah dialog, proses perekaman gambar (shooting), editing, music scoring sampai pembuatan soundtrack untuk memproduksi naskah film pendek mereka selama tiga hari.
Mereka adalah hasil seleksi yang dilakukan oleh dewan juri, dengan penilaian dari aspek originalitas, pesan yang disampaikan, tema, sampai penggunaan bahasa.
Dewan juri yang menilai terdiri dari Anggy Umbara, Video Director, Annisa Hara selaku perwakilan dari London School of Public Relations, Viya Arsawireja Corporate Communication Manager Panasonic Gobel Indonesia, Agung Ariefiandi serta Alessandra Usman selaku perwakilan dari Panasonic Gobel Indonesia.
“Kami tidak menyangka animo dari para calon-calon sineas muda berbakat Indonesia sangat tinggi untuk kompetisi ini. Sekitar 260 naskah dari 31 Sekolah Dasar and 40 Sekolah Menengah Pertama,” Ujar Viya Arsawireja, Corporate Communication Manager Panasonic Gobel Indonesia.
Untuk mengasah keterampilan pembuatan film pendek, kesepuluh (10) finalis tersebut akan diundang ke Jakarta untuk menjalani masa karantina Workshop KWN 2016 selama tiga hari di bawah bimbingan Anggy Umbara, Video Director Indonesia dan dibantu oleh LSPR.
Para mentor akan memberikan pembekalan mendalam terkait dengan penulisan naska dialog, proses perekaman gambar (shooting), editing, music scoring dan soundtracking. Sehingga nantinya akan meningkatkan kompetensi para calon sineas cilik untuk menghasilkan naskah-naskah film pendek yang lebih baik.
Selain menjadi ajang kreativitas, program KWN 2016 ini diharapkan juga dapat menjadi salah satu sarana untuk memperkenalkan potensi anak muda Indonesia di tingkat internasional.
Setelah mendapatkan pelatihan intensif, para sepuluh (10) finalis akan disaring kembali menjadi pemenang nasional terbaik disetiap kategorinya (Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama) akan dilaksanakan pada bulan Februari 2017, dimana hasil karya dari pemenang pertama akan diikutsertakan dalam kompetisi KWN tingkat global.
Program ini memiliki fase-fase yang diawali dengan sosialisasi, dilanjutkan dengan seleksi 10 besar yang akan dipilih untuk berkesempatan mendapatkan pelatihan pembuatan naskah dan film dari akademisi serta praktisi profesional perfilman Indonesia.
”Karya terbaik dari pemenang KWN 2016 akan menjadi representasi dari kreativitas anak bangsa di tingkat internasional. Sudah saatnya generasi muda bersuara dan menyalurkan potensi mereka melalui berbagai wadah yang ada, termasuk naskah pendek yang nantinya akan dikemas melalui video yang kreatif,” tutup Viya
(rkh/rkh)