Kabar Baik dari Udara yang Sejuk

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Kamis, 22 Des 2016 13:16 WIB
Kesejukan udara segar yang mulai sulit ditemukan di kota-kota besar. Kesejukan udara segar yang dikotori polusi asap knalpot mobil dan motor.
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Jakarta, CNN Indonesia -- Terkadang aku suka memperhatikan geraknya setiap hari. Mulai menjelang pagi hari, mendengar hembusan suaranya di kala siang hari dan menikmatinya ketika mempersilahkan ia masuk ke dalam rumah di kala malam hari.

Gerak di pagi hari ia menunjukkan kehadirannya bercengkrama dengan ujung-ujung ranting pepohonan yang rimbun. Bergerak secara teratur seolah dirinya dengan ranting pohon dan dedaunan sedang berkolaborasi menari dengan gerakan yang lembut.

Di siang hari kadang suaranya berubah bergemuruh. Ia mengoyak ranting-ranting pohon, daun-daun secara liar. Seperti tempo irama lagu, perlahan ia mulai menurunkan ritmenya kembali. Sekejap ia seperti menghilang. Ranting pohon dan daun-daunpun berhenti bergerak.

Di malam cerah dimana langitnya tampak jelas taburan cahaya bintang dan siluet awan tipis diterangi cahaya bulan kupersilahkan ia masuk ke dalam rumah. Sekedar untuk bercengkarama dengan kulit manusia yang mulai pucat seiring pergantian waktu.

Hadirnya begitu mudah diterima dan tidak ada alasan untuk menolaknya. Aku menyambutnya dengan seduhan secangkir teh manis. Seperti kucing peliharaan yang manja ia mulai mulai bergerak menyapu kulit lengan lalu merangkak naik membisik mesra di telinga.

Aku mencari-cari kata yang tepat untuk momen istimewa saat menikmati kehadirannya. Tapi sulit sekali menemukannya. Tidak ada kata yang tepat kecuali hanya bisa merasakan kehadirannya mulai dari pagi, siang dan malam hari tanpa mengenal wujud bentuknya.

Bermesra dengan sedikit waktu setelah rentetan rutinitas dan tekanan yang menyita rasa, akal dan pikiran. Semua mengerucut membeku menjadi hidup yang biasa. Cairlah kebekuan ketika ia datang. Hidupkan kembali rasa yang mati, akal yang penat dan pikiran yang lelah.

Ia mengajak aku menari seperti halnya tarian ranting dan dedaun pohon-pohon di pagi hari. Ia meniup menyapu kulit lengan dengan lembut dan hawa kesejukkannya meresap di setiap satu tarikan nafas. Ia udara sejuk yang kini sering dilupakan.

Kesejukan udara segar yang mulai sulit ditemukan di kota-kota besar. Kesejukan udara segar yang dikotori polusi asap knalpot mobil dan motor. Kesejukan udara segar yang diracuni oleh polusi asap pabrik. Kesejukan udara segar yang dirampas oleh kabut asap kebakaran hutan.

Namun ia adalah udara sejuk yang selalu setia. Ia selalu datang mengisi sedikit waktu padi dan malam hari. Ia datang dari lembah hijau pegunungan. Ia datang dari dusun-dusun kecil dibawah kaki bukit. Ia selalu setia datang mengabarkan harapan baik masa depan kepada manusia.

Kabar baik untuk bersama saling menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Aku dan dia, kita semua, alam dan manusia. Menjaga kelestarian alam dan lingkungan untuk masa depan anak cucu kita. Sebagai tanda cinta kepada Sang Pencipta. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER