Jakarta, CNN Indonesia -- Di setiap perayaan hari besar, sepertinya menjadi momen spesial bagi para muda-mudi kita di zaman sekarang ini, khususnya mereka yang berpasangan. Berbagai ragam momen mereka ciptakan bersama orang-orang yang konon mereka selalu katakan, "Mis u forever, love u, bahagianya punya kamu" dan lain sebagainya alias pacar.
Tak bisa dipungkiri bahwa apa yang mereka lakukan seringkali lebih cenderung pada hal-hal negatif yang melanggar norma budaya dan agama. Setidaknya fenomena itulah yang terjadi di sekitar saya.
Sejumlah fakta-fakta menunjukkan, misalnya pada perayaan tahun baru yang lalu, 1 Januari 2017. Kebetulan saya bekerja di sebuah perusahaan karaoke, yang ketika itu saya menyaksikan sendiri sejumlah pasangan, yang kebanyakan masih usia sekolah, merayakan tahun baru di tempat saya bekerja, tanpa canggung lagi. Mereka booking room bersama pasangan masing-masing. Apa yang terjadi di dalam sana hanya merekalah yang tahu dan tentunya Allah SWT.
Dan biasanya, mereka beralasan Atas Nama Cinta..Naudzubillah!
Tidak sedikit kemudian kita ketahui di antara mereka ada yang putus sekolah hanya karena si wanita telah hamil.
Sungguh ironis, ketika orang tua mereka menguras tenaga, segala macam pekerjaan dilakoni hanya demi memenuhi kebutuhan mereka, biaya sekolah mereka, dan juga ketika mereka tidak punya uang saku mereka datang kepada orang tua: "Pak, Bu, Minta uang jajan ". Lalu dengan ikhlas si ayah atau si ibu memberi dengan harapan uang itu akan bermanfaat, malah yang terjadi justru sebaliknya. Uang jajan itu digunakan untuk berzina.
Saya merasa ngeri melihat fenomena ini. Mereka telah lupa dengan tujuan dan cita-cita mereka. Saya yakin sekali tidak ada orang tua yang ingin anak-anaknya seperti itu. Tapi inilah kenyataannya. Lalu, siapakah yang paling patut untuk kita salahkan ?