Jakarta, CNN Indonesia -- Mempertimbangkan keadilan berdasar hukum-hukum positif tak semudah tampaknya direalitas. Ada banyak hakikat hidup menjadi pertimbangan kultur kebijaksanaan kebangsaan untuk mencapai makrifatnya. Untuk mencapai keindahan kesetaraan bersama menuju ketegasan keadilan sosialnya, Indonesia.
Keadilan seadil-adilnya milik Sang Pencipta Alam Raya. Bagus dan indah. Baik dan benar terasa seperti cermin seluas langit, bermukim di kosmos jiwa senantiasa ada mengingatkan manusia. Agar tak salah melangkah bersama akal budi terkandung budi pekerti, kultur edukasi teramat luas. Itu sebabnya. “Tidak boleh melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).”
Gerakan cuaca tanpa terasa memutar interlud waktu siang menjadi sore lalu menuju malam, gelap gulita. Namun api senantiasa hadir, berkat ilmu pengetahuan ada di alam raya berguna bagi lilin-lilin kecil penerang nurani bening. Adakah nurani bening? Ada. Di antara gelap dan terang telah diciptakanNya bagi kehidupan.
Tak ada selalu gelap ataupun selalu terang. Gelap dan terang keduanya menjadi penyeimbang dari salah satunya dalam unit kehidupan. Utuh dan tak terbantahkan esensi Ilahi itu. Sarana kepastian hidup dan mati.
Adakah nurani di antara abu-abu? Tidak. Nurani abu-abu? Ada. Siapa penciptanya? Manusia. Direntang budaya sejarahnya melekat pada nilai kebutuhan negatifnya. Sifat atau watak nurani abu-abu bukan esensi hukun Ilahiah.
Abu-abu sebuah istilah negatif, kontekstual bagi perilaku manusia dua muka (munafik), Simbolik abu-abu melekat pada watak koruptif, provokatif dan kejahatan setara seakan metafor primer dalam pemahaman kelas kaum sektarian provokator.
Ada banyak kejadiaan, peristiwa-peristiwa di sekitar kita maupun di benua lain. Dari peristiwa ke peristiwa, dari kehidupan menuju kehidupan lebih luas lagi.
Dari hal ikhwal itu, menjadi informasi dari berbagai sarana media komunikasi. Pelajari jika itu menjadi inspirasi ilmu pengetahuan, tepat guna dan bermanfaat. Lupakan jika itu bukan sebuah pelajaran positif (hoax, provokasi, fitnah, hujatan) dan hal lain bersifat negatif. Blokir.
Salam cinta dan kasih sayang. Terus tingkatkan daya juangmu menuju cita-cita, bersama dukungan Bunda dan Ayah, sahabat serta Gurumu. Salam Indonesia Unit.