Tentang Para Perempuan Kartini

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2017 11:39 WIB
Ibu kita Kartini hadir dengan surat-surat dan kandungan pemikiran sederhana di dalamnya. Pelopor cara pandang perempuan pada scenery kemanusiaan lebih luas.
Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
Jakarta, CNN Indonesia -- Kartini. Siapa tak kenal Ibu kita Kartini dengan surat-surat dan kandungan pemikiran sederhana di dalamnya. Pelopor cara pandang perempuan pada scenery kemanusiaan lebih luas. Ia hanya ingin wanita Indonesia kelak menjadi setara di bumi negerinya menuju dunia modern kelak.

Kini setiap tahun Komisi Status Perempuan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), menyelenggarakan sidang mempertemukan perwakilan negara-negera anggotanya membahas kesetaraan perempuan di ranah kehidupan menuju prestasi pendidikan, kesempatan kerja, bermasyarkat, bernegara dalam unit kebudayaan dunia.

Sebuah upaya senantiasa bermanfaat, tak diam berpangku tangan. Menuai trans informasi dua arah baik ekstern maupun intern. Upaya itu telah dilakukan Kartini, ia hanya ingin berkomunikasi dengan ruang di dalam dan di luar jendela dirinya.

Ruang lebih luas, mengungkapkan pandangannya tentang hal ikhwal daya akal budi perempuan juga bisa memutuskan, memberi pertimbangan keluasan filosofi humanis, menggempur kemapanan feodal ortodok zamannya. Tak sekadar kebebasan semu semata,

Kini feodalisme seakan telah tiada, mencoba berdandan berevolusi dalam tanda petik berwajah neo-feodalisme, berkamuflase di modernisme dalam tanda tanya, ngumpet di dalamnya. Meski upaya kultural edukasi kesetaraan humanis dan penegakan hukum telah mendunia.

Namun kejahatan luar biasa terhadap perempuan di ranah ‘human trafficking’ tampaknya neo-feodal masih menggeliat di ranah itu. Semoga srikandi-srikandi penegakan hukum, kesetaraan dan hak asasi manusia di Indonesia, mampu membasmi kejahatan itu, dengan hukaman mati kalau mungkin.

Mencermati secara singkat, pameran seni rupa di Gedung Tempo Palmerah, bertajuk ‘Para Perempuan Kartini’ dari beberapa perupa berbagai genre, street art hingga modern sculpture, karya Amalia Sigit dan Hardiman Radjab. Terasa ada komunikasi tersampaikan kepada publik bahwa pemikiran Kartini, telah menembus zaman menjadi inspirasi perempuan Indonesia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER