Sisihkan Waktu dan Renungkan Setiap Kejadian

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2017 15:10 WIB
Bersikaplah apa adanya. Bila kita kesulitan, jangan tolak bantuan. Sikap terus terang membuka jalan bagi penerimaan orang lain.
Foto: Thinkstock/Mehmet yunus Ye?il
Jakarta, CNN Indonesia -- Keberhasilan yang diraih, atau kegagalan yang menimpa dapat ditelusuri jauh ke dalam diri kamu. Karena kamulah yang menjalani semua ini. Bukan orang lain.

Hanya saja, terlalu banyak orang tak mau memikul tanggung jawab itu. Bagi mereka mempertanggungjawabkannya adalah beban. Padahal, tak seorang pemimpin pun tak merasakan kebebasan setelah berani mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Dan, tanggung jawab tertinggi untuk mencapai kebebasan murni adalah bertanggung jawab atas diri sendiri.

Seorang bijak pernah menulis demikian: "Amatilah pikiranmu, karena akan menjadi ucapanmu. Amatilah ucapanmu, karena akan menjadi tindakanmu. Amatilah tindakanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu. Amatilah kebiasaanmu, karena akan menjadi karaktermu. Amatilah karaktermu, karena akan menjadi nasibmu." Di atas semua itu, amatilah diri kita. Hanya mereka yang mengenal dirinyalah yang akan mencapai ketenangan diri yang sesungguhnya.

Tanpa sadar banyak orang hidup dalam tekanan. Bukan karena beban terlalu berat; atau kekuatan tak memadai. Namun, karena tidak mau berterus terang. Hidup dalam kepura-puraan tak memberikan kenyamanan. Bersikaplah apa adanya. Bila kita kesulitan, jangan tolak bantuan. Sikap terus terang membuka jalan bagi penerimaan orang lain. Persahabatan dan kerja sama membutuhkan satu hal yang sama; yaitu keakraban di antara orang-orang. Keakraban tercipta bila satu sama lain saling menerima. Sedangkan penerimaan yang tulus hanya terwujud dalam kejujuran dan sikap terus terang.

Kepura-puraan itu bagaikan bunga mawar plastik dengan kelopak dan warna sempurna, namun tak mewangi. Meski mawar asli tak seindah tiruannya dan segera layu. Kita tetap saja menyukainya. Mengapa? Karena ada detak kehidupan alam di sana. Hidup dalam kejujuran adalah hidup alami yang sejati.

Hidup berpura-pura sama saja membohongi hidup itu sendiri. Kita bisa memilih untuk hidup apa adanya dan berhak menginjakkan kaki di bumi ini. Atau. hidup berpura-pura dalam dunia ilusi.

Bersikap apa adanya! Apa pun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Kita perlu bertindak dengan kelembutan hati.

Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian, terselip pengorbanan orang lain.Hanya bila kita melakukannya dengan kebaikan hati. Siapa pun rela berkorban untuk keberhasilan kita.

Seorang bijak berujar: "Bila busur Anda patah dan anak panah penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu."

Semua tindakan kita bagaikan bumerang yang akan kembali padamu. Bila kita melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan kita. Namun, bila kamu ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai kita. Renungkan bagaimana tindakan kita sekarang ini. Lakukan semuanya dengan tulus dan penuh kasih. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas kebaikan yang kita lakukan. Lakukanlah dengan kebaikan hati. Apa pun yang kita lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati.

Ada sebuah telaga indah. Airnya sejuk, jernih dan tenang. Permukaannya berkilauan, bukan hanya karena memantulkan sinar rembulan, namun batu-batu pualam yang ada di dasarnya juga memancarkan cahaya. Kedamaian selalu meliputinya. Sayangnya, telaga itu tak mudah dijangkau, la terletak di tengah hutan lebat yang dipagari oleh semak berduri. Pepohonan tinggi dan binatang buas menghadang setiap langkah ke sana. Siapa pun yang mampu menemui dan mereguk keindahannya, raja rimba pun tunduk dan patuh padanya.

Telaga itu adalah hati nuranimu yang senantiasa menyerukan ketenteraman batin. Kesejukan regukan airnya memberi makna pada hidup. Sedangkan rimba lebat penuh onak dan binatang buas adalah wujud dari pikiran, emosi, hawa nafsu dan persepsi indrawi yang selalu menghalangi jalan kita. Tanpa disadari ia pun dapat melukai diri kamu. Namun, bila kita telah menemukan suara hati nurani itu. maka kekuatan dan kedamaian melingkupi kita. Temukan telaga jernih milik kita. Itulah anugerah paling berharga yang harus kamu pegang teguh dalam hidup ini.
 
Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata. Untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti. Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati. Untuk menyadari, betapa ia dicintai.

Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri. Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus. Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati. berusaha meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada. Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER