Jakarta, CNN Indonesia -- Ada banyak gambar di antara waktu senja atau siang menuju sore dan secangkir kopi. Selamat siang negeriku. Cantiknya kamu tak satu pun jua mampu bersaing dengan keelokan budi bahasa, budi pekerti, kesantunan dan saling menghormati.
Negeri ini telah mendewasakan bangsanya demikian pula bangsanya telah membuat negeri ini menjadi negeri kasih sayang, semakin banyak kebaikan, semakin banyak hal ihwal kebenaran di antara langit dan bumi di pijak. Memberi banyak senyum mungkin di sana ada keindahan nurani.
Nurani tanpa kecurigaan pada apapun, seperti persahabatan bunga dan para lebah madu, bunga tak pernah protes meski kerap memberi sari pada semua sahabat, datang dan pergi, tunas tetap tumbuh menjadi bunga dengan warna lebih indah terang cemerlang.
Hari ini teramat indah terasa ada matahari memberi makna terang meski awan sedikit mendung, alami jika mendadak hujan sebab cuaca demikian sifatnya tidak terduga, kapan saja memberi harapan keteduhan kepada gerimis atau hujan lebat sekalipun, hujan milik para petani, Hutan dan sawah ladang. Hujan milik nelayan, sungai dan lautan.
Negeri agraris tak ada duanya. Hanya satu di dunia terindah, hanya milik negeriku, itu sebabnya burung burung datang dan pergi bersama cericit di antara daun gugur siklus alami, di antara langit memberi senyuman pada bumi bersama awan-awan berjajar di garis khatulistiwa.
Indahnya rona merah di pipimu negeriku, tak perlu tersipu malu meski kau dipuja semua bangsa, angin tropis membuat semua bangsa datang dan pergi, pulau-pulau dan lautan gemerlap mutiara di permukaan samudera, hutan-hutan, rerumputan dan perdu berombak, pelangi berbagai warna ratna mutu manikam.
Negeri bagi bangsa di dada ada cinta dalam pelukan persahabatan bagi semua tetamu, datang memuji tradisi-tradisi purba, sebagai kontrol “akal budi” bagi arus modernis. Negeri tak pernah takut, kalah atau menang bukan tujuan, telah menjadi pelajaran bagi bumi langit semesta kasih, syair para pujangga.
Negeriku tengah menuju kepada semua perubahan. Siap atau tidak siap juga tak penting lagi fokus telah kusyuk, mufakat, di kitab-kitab komitmen iman persaudaraan. Salam Indonesia Unit.