Fenomena Akun Instagram yang Pajang Foto Mahasiswi Cantik

CNN Indonesia
Jumat, 28 Apr 2017 14:19 WIB
Di kalangan mahasiswa Unpad Bandung sedang ramai dibicarakan akun Instagram yang mengkurasi foto-foto mahasiswi cantik.
Foto: Dok. Instagram
Bandung, CNN Indonesia -- Kala senja itu di Fakultas Ilmu Komunikasi, mahasiswa sudah banyak yang berlalu-lalang meninggalkan kampus. Terlihat segelintir mahasiswa sedang menikmati secangkir kopi diselingi obrolan ringan. “Eh si “N” followers Instagramnya banyak ya sekarang,” ucap salah satu dari mereka. Bak gayung bersambut teman yang berambut pendek itu menanggapi pernyataannya. “Iya kayakya gara-gara masuk Unpad Geulis.”

Sebelum Unpad Geulis lahir di ranah sosial media, sudah ada akun-akun media sosial yang memiliki konten sama dengan apa yang ditawarkan Unpad Geulis.

Unpad Geulis menjadi buah bibir khususnya bagi Mahasiswa Unpad. Fenomena akun tersebut sedang berjamur karena banyak akun-akun media sosial bermunculan dengan menjual kata cantik atau geulis di belakang akunnya. UI cantik, Unpad Geulis, dan UGM cantik adalah beberapa contohnya.

Akun-akun tersebut berisikan foto-foto mahasiswi dari berbagai universitas di Indonesia yang dapat dikatakan cantik. Banyak pertanyaan yang muncul apa tujuan dari pembuatan akun tersebut.

Menurut akun Line@ Intersekseksionalisme. Sosial media seperti Unpad Geulis adalah sosial media yang menjual sebuah “image” kecantikan seseorang, Hal tersebut membuat seseorang tersebut mempunyai hasrat narsistik dan membuat akun sosial media tersebut “menjual”.

“Sosial media seperti akun-akun tersebut membuat orang-orang butuh pengakuan (mengakomodir hasrat narsistik) dan berhubung sosial media seperti Instagram menjual image (kita sebagai produknya) maka akun-akun seperti itu akan laris dikunjungi. Selain itu objektivikasinya semakin nyata dan pada akhirnya prestasi cuma sekedar cantik/ganteng saja,” ucap Admin tersebut ketika dihubungi via Line.

Akun yang pertama kali mengunggah foto pada Desember 2014 itu sekarang sudah memiliki sekitar 48 ribu pengikut. Admin Unpad Geulis mengatakan tujuan awal dibuatnya akun tersebut hanya ketidaksengajaan yang bertujuan hanya untuk hiburan dan ternyata respons dari mahasiswa baik. “Ternyata banyak yang follow, ya berarti banyak yang tertarik akan akun ini,” ujarnya.

“Geulis” Menurut Siapa?
Beberapa mahasiswa ada yang mengatakan bahwa foto-foto yang diunggah ke dalam akun tersebut hanya penilaian subjektif dari pengelola akun yang menampilkan foto wanita-wanita berpostur langsing dan putih.

Bunga, mahasiswi yang berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial Politik mengatakan, bahwa akun akun tersebut tidak penting dan memberikan standar kecantikan khusus untuk para wanita. “Foto yang ada di sana pun menunjukan bahwa wanita cantik itu adalah wanita yang langsing, tinggi, dan putih. Kecantikan itu sebenarnya datang dari hati,” jelasnya.

Tasya, mahasiswi yang juga satu kampus dengan Bunga juga memiliki pendapat yang sama tentang Unpad Geulis. Tasya mengtakan bahwa Instagram Unpad Geulis hanya berisikan tentang foto wanita-wanita terkenal yang dinilai dari seberapa banyak Likes yang didapat dan seberapa 'badai' wanita tersebut (Badai adalah kata sifat yang biasa digunakan oleh anak muda zaman sekarang untuk merepresentasikan kecantikan seseorang).

“Unpad Geulis hanya berisikan foto cewe-cewe yang "keliatannya" terkenal dan menurut saya penilaiannya dari Likes yang banyak, foto Instragamable atau tempat yang lucu atau badainya cewe tersebut,” ucap wanita berkacamata tersebut.

Ketika ditanya mengenai definisi wanita cantik menurut pengelola akun Unpad Geulis, ia mengatakan bahwa definisi wanita cantik adalah yang mempunyai kulit bersih, putih, dan tidak membosankan ketika dipandang. Kepintaran adalah nilai tambah dari definisi cantik tersebut.

Tapi Zelya Aghita, salah satu mahasiswi Fakultas Teknik Geologi Univesitas Padjajaran, punya pendapat lain. Zeta, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa wanita yang cantik itu adalah wanita yang tidak hanya mengutamakan penampilan, tetapi juga pendidikan. Menurutnya ketika wanita itu memikirkan pendidikan, hal itu berguna jika nanti sudah berkeluarga.

“Banyak anak-anak yang salah didik dan terjerumus dalam pergaulan yang salah," katanya. "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, pepatah bicara begitu. Mendidik anak bukanlah pekerjaan yang mudah, butuh ilmu untuk melakukan itu semua. Ucapnya ketika ditemui seusai pulang kuliah."

Akun Line@ Interseksionalisme adalah salah satu akun yang membahas berbagai macam isu keadilan sosial yang mencakup isu feminis, LGBTAIAP+, rasial, sektarian, klas, dan lain sebagainya. Pengelola akun tersebut perpendapat mengenai akun Instagram Unpad Geulis. Menurutnya standar kecantikan berbeda di setiap negara/daerah. Standar kecantikan digambarkan oleh media kapitalis sebagai alat untuk mengontrol dan sarana untuk menjual melalui tubuh perempuan dan perlu dipertanyakan kembali konsep kecantikan tersebut.

“Beauty standard mungkin berbeda di setiap negara/daerah. Tapi bagi saya pribadi, beauty standard yang sering digambarkan oleh media kapitalis adalah alat untuk mengontrol, sarana untuk "menjual" melalui tubuh perempuan. Bagi saya konsep kecantikan perlu dipertanyakan ulang,” pengelola akun tersebut menegaskan.

Apa Kata Mereka yang Masuk Unpad Geulis?
Risih, itu adalah kata-kata yang keluar dari mulut Sekar saat dihubungi. Bagi Sekar akun tersebut tidak terlalu bermanfaat dan pengelola akun tersebut tidak meminta izin terlebih dahulu untuk menggunggah fotonya ke akun tersebut. “Sebenarnya kurang kerjaan dan tidak terlalu bermanfaat, saat foto saya muncul itu secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan saya,” kata Sekar.

Sekar melanjutkan pernyataannya bahwa selama tidak ada yang menyalahgunakan foto tersebut. Dirinya tidak menjadikan hal tersebut masalah. “Tidak ada alhamdulillah karena tidak terlalu mengganggu,” ujarnya.

Menurut Lora, mahasiswi tingkat empat jurusan Sastra Prancis Universitas Padjajaran, tujuan dari pembuatan akun ini adalah hanya sekedar ajang pamer bahwa di setiap fakultas memiliki wanita-wanita yang dianggap cantik. “Sebenarnya kurang paham apa maksud dari pembuatan akun itu, menurut aku hanya sekedar pamer kecantikan mahasiswi dari setiap fakultas,” katanya.

Berbeda dengan pernyataan Sekar yang merasa risih. Naurah dan Lora, Mahasiswi yang sama-sama berkuliah Fakultas Ilmu Budaya mempunyai pandangan tersendiri ketika ditanya mengenai apa efek yang didapat ketika foto mereka masuk dalam akun tersebut. ”Efek dari hal itu adalah followers Instagram saya naik,” ungkap Naurah atau biasa disapa Oyak. “Paling nyata sih keuntungan material yang aku dapat,” terang Lora mahasiswi asal Depok.

Menggunakan Foto Orang Lain Tanpa Izin Melanggar Hukum
Ketika disinggung masalah menggunakan foto tanpa izin, pengelola akun Unpad Geulis menjelaskan dirinya akan meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik foto tersebut, ketika tidak diizinkan oleh pemilik foto, foto tersebut akan dihapus. “Kalo diizinin baru upload. Kalo ga diizinin ya ga diupload” jelasnya.

“Ya seharusnya masyarakat merasa dirugikan, sudah seharusnya melapor. Ketika dia diam itu yang kemudian dianggap oleh akun-akun tersebut sah-sah saja,” ujar Zein Al-Faqih ahli hukum media massa, Fikom Unpad.

Ia pun menambahkan seharusnya foto yang dipublikasikan haruslah memiliki izin karena bisa melanggar privasi individu.

Ternyata memang ada beberapa orang merasa keberatan ketika fotonya diunggah ke media sosial bahkan ada yang minta foto tersebut dihapus. “Beberapa kali ada yang minta. Mereka ga ingin fotonya diupload atau tiba tiba mau ganti foto bahkan hapus fotonya dari instagram Unpad Geulis,” terang pengelola akun tersebut.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER