Jakarta, CNN Indonesia -- Halo generasi muda? Masing ingatkah Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu? Keriuhan dan semaraknya pesta demokrasi di jantung Indonesia tersebut benar-benar menyedot banyak perhatian dari semua kalangan, baik muda maupun tua. Bukan hanya masyarakat Jakarta yang ramai membahas, namun dunia maya alias social media sampai ramai tak henti-henti mengkritisi pesta demokrasi di tanah Betawi tersebut.
Ketika para Calon Gubernur DKI bersemangat beradu ide, beradu terobosan, dan beradu program, pendukung setianya pun tak kalah bersemangat untuk turut mengkampanyekan program-program Cagub jagoannya masing-masing. Meski program masing-masing paslon menjadi buah bibir di mana-mana, seperti Program KJP Plus atau rumah DP 0%, tapi ada satu yang tidak boleh ketinggalan dan hal ini luput dari sorotan banyak orang, yaitu perhatian anak-anak muda di negeri ini yang terpusat pada panasnya perebutan menuju kursi DKI 1.
Menjadi hal yang menyenangkan untuk disimak bahwa politik benar-benar merebut hati anak-anak muda di Indonesia. Apa sih yang biasa dilakukan anak muda seperti jalan-jalan, berpetualang, hunting dan kebiasaan mereka yang identik dengan bersenang-senang? Kini, kebiasaan-kebiasaan yang cukup mainstream tersebut beralih ketika setiap pasang mata anak muda sibuk dengan ramainya Pilgub DKI Jakarta.
Mereka bukan hanya mengikuti perkembangan berita seputar Pilkada DKI Jakarta, namun turut mengkritisi setiap program dari masing-masing paslon. Ada yang setuju namun tak sedikit pula yang tidak suka dengan program salah satu paslon. Kritikan dan saran ramai-ramai diberikan melalui komentar-komentar di setiap postingan akun dari para cagub dan cawagub.
Followers dari akun-akun para paslon seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Basuki Tjahaja Purama, dan Anies Baswedan pasti bertambah pesat dan pertambahan tersebut didominasi oleh anak-anak muda yang mem-follownya baik melalui Instagram, Facebook, Twitter, dsb.
Rupanya setiap kegiatan kampanye masing-masing paslon tak ingin ditinggalkan oleh mereka yang rata-rata berusia muda. Bukan sekedar followers media sosial saja, namun masih ingatkah anda tentang Teman Ahok? Bukan soal Ahok, tetapi TemanAhok berhasil menjaring banyak sukarelawan yang melibatkan kaum muda mengumpulkan 1.ooo.ooo KTP Jakarta untuk mengusung Basuki Tjahaja Purnama kembali maju dalam perebutan kursi DKI 1.
Biasanya para calon kepala daerah atau kepala negara diusung oleh partai politik atau gabungan partai politk, namun kali ini berbeda, justru anak-anak mudalah yang berusaha mengusung jagoannya maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Betapa hebatnya usaha para sukarelawan yang didominasi kaum muda tersebut.
Bukan hanya Ahok saja, tapi Sandiaga Uno pun mengalami hal yang sama, banyak anak-anak muda yang turut membantunya untuk maju sebagai Gubernur DKI Jakarta sebelum akhirnya ia di pasangkan oleh Anies Baswedan. Kehebatan para paslon bukan hanya soal kekuatan politik mereka atau partai-partai pengusungnya, tapi basis masa dari anak muda, berperan sangat besar dalam hal ini. Dari aksi kampanye melalui social media, pengalangan massa, dsb didukung sepenuhnya oleh kaum muda.
Politik nampaknya bukan hal yang tabu lagi. Setiap pemikiran anak-anak muda kini telah terbuka, mereka mulai kritis, dan sudah bisa memilih arah politik mana yang ia anggap tepat. Pandangan soal politik kebangsaan pun meningkat, cara bertutur kata yang baik dalam beraspirasi, dan cinta damai dalam suasana panas DKI 1 menunjukkan bahwa Pilgub DKI Jakarta bukan tentang siapa yang menang atau siapa yang diprediksi memenangi kuris RI-1 2019 nanti.
Tapi, Pilgub DKI Jakarta mngajarkan dan mendidik setiap anak muda untuk menjadi generasi yang maju dan hebat. Politik harus dijaga kemurniannya.
Soal kekuasaan boleh diperebutkan dan dipertahankan namun masalah SARA tidak perlu dibawa-bawa. Mari dari Pilgub DKI Jakarta ini kita medidik generasi muda untuk berpolitik yang baik bagi bangsa dan negara. Dan bagi para politikus negeri ini, perlu diingat tutur kata anda, tindakan, dan pemikiran anda harus dijaga agar tidak merusak bibit-bibit muda bangsa Indonesia. Salam Damai!