Jakarta, CNN Indonesia -- Aksioma I
Ruang itu penuh dengan makna kata-kata. Ruang di angkasa. Ruang di langit. Ruang orang-orang berjalan bersama nasibnya. Ruang ketika waktu menyatakan kita mati di sini dan tak boleh melupakanNya. Ruang ketika realitas menyampaikan makna dalam kenduri besar Alam Raya.
Mutiara bening itu ada dalam jiwa ketika sedang memberi makna…
***
Aksioma II
Lalu apa sesungguhnya makna. Apakah ketika sedang memberi doa kepada sesama, ataukah ketika memberi dan menerima doa dan salam di waktu sama dan berbeda dari dan kepada sesama.
Siapa pemberi bening cinta dan kasih, tentang waktu kini berada di titian hilal.
Para Rasul menulis sejarah tentang mati dan hidup dalam kurun waktu kebudayaan di atas cahaya di atas suara di atas langit di atas udara di atas kekosongan, meruang dicipta dalam satu wahyu, “Kun.”
***
Aksioma III
Keindahan itu datang bersama setelah tercipta oleh “Kun.”
Menjadi khazanah universal dalam nafas panjang jiwa di dalam ruh di badan menjadi aku. Bersujud senantiasa di hadapan Imamku tak serupa oleh zat seperti apapun.
Hari suci bagi semua umat senantiasa datang dalam bersih, bening bermakna. Hidup dan mati bersama kearifan iman persaudaraan.
Jakarta, Indonesia, April 12, 2017.