Jayapura, CNN Indonesia -- Politik dan pemilihan kepala daerah terkadang menimbulkan kericuhan dan konflik berkepanjangan. Seperti yang terjadi di Puncak Jaya, Papua. Gara-gara pemilihan kepala daerah, sudah tiga bulan masyarakat di sana konflik.
Tapi perdamaian akhirnya terjadi. Ditandai dengan ibadah syukur bersama di lapangan Monumen Penampakan Roh Kudus, di Mulia, Puncak Jaya, pada pekan lalu. Sebelumnya, mereka yang bertikai melakukan prosesi adat.
Seperti apa prosesi adat perdamaian itu? Diawali dengan ketiga pasangan calon kepala daerah berkeliling bersama, mengelilingi pohon kayu doli yang telah dibelah. Disusul dengan acara bakar batu oleh seluruh massa pendukung pasangan calon.
Bupati Puncak Jaya, Henock Ibo mengatakan, tujuan perdamaian masyarakat agar tidak ada lagi permusuhan antara yang satu dengan yang lainnya. Acara perdamaian ini, kata Bupati Ibo juga sebagai tanda bahwa masyarakat bisa kembali beraktivitas, anak-anak bisa kembali ke sekolah dan pembangunan bisa kembali berjalan di daerah ini.
"Kami tidak akan melihat perbedaan antar suku atau kelompok, tapi semua adalah masyarakat kami di Puncak Jaya,” kata Bupati terpilih Puncak Jaya Yuni Wonda.