Membangkitkan Impian Anak-Anak di Pedalaman Jogja

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Selasa, 21 Nov 2017 07:59 WIB
Anak-anak sangat perlu punya impian, tak terkecuali anak-anak di pedalaman. Contohnya anak-anak di SD Negeri Kropak, Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta.
Ilustrasi (Foto: terimakasih0/pixabay)
Yogyakarta, CNN Indonesia -- Anak-anak sangat perlu punya impian, tak terkecuali anak-anak di pedalaman. Contohnya anak-anak di SD Negeri Kropak, Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta.

Meski prasarana dan sarana belajar mereka terbatas, mereka perlu memiliki impian, terutama impian untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya.

Ke sekolah inilah, pada Sabtu (18/11) pekan lalu, sebanyak 31 relawan dari Komunitas Yogyakarta Mengajar datang. Mereka mengajar, membacakan dongeng, memberikan motivasi, mengajak bermain, simulasi mencuci tangan dan menggosok gigi, serta membuat majalah dinding.

Setelah para murid istirahat, kegiatan berlangsung di kelas masing-masing dipimpin oleh para pengajar dengan materi impian dan cita-cita dengan output membuat mading sekolah yang berisikan karya anak-anak kropak. Pada penutupan kegiatan, seluruh murid memberikan cap tangan serta menerbangkan pesawat kertas yang berisikan impian dan cita-cita.

Sekolah yang terletak di pedalaman ini hanya memiliki sekitar 50 murid dengan rata-rata 7-8 orang perkelas. Bahkan, ada satu kelas yang hanya terdiri dari 3 murid.

“Saya bangga dengan teman-teman relawan Yogyakarta Mengajar, walaupun jauh-jauh datang hanya untuk mengajar di pedalaman, terimakasih terucap untuk relawan yang telah memberikan motivasi untuk adik-adik kropak. Semoga kedepannya masih akan tetap bersilaturahmi” Kata Suyono, Kepala Sekolah SD Negeri Kropak.

“Sangat menyenangkan bisa berbagi pengalaman, cerita dan segala hal kepada anak-anak SD Kropak. Semoga mereka terus berusaha untuk mencapai cita-cita mereka. Sehingga kita bisa bertemu kembali di tempat yang tertinggi, yaitu kesuksesan,” ucap Andri, relawan Yogyakarta Mengajar, sekaligus ketua pelaksana kegiatan tersebut.

Bagi komunitas Yogyakarta Mengajar, kegiatan mengajar di sekolah formal pendidikan seperti ini baru pertama kali diselenggarakan.

“Mengajar di sekolah formal serta berlokasi di kawasan pedalaman merupakan hal baru komunitas yogyakarta mengajar karena memang kami telah memiliki tempat-tempat pendampingan akademiki/non akademik tetapi bukan di sebuah sekolah formal. Melihat antusias para relawan serta kegiatan ini memberikan dampak positif. Semoga ke depannya kegiatan seperti ini rutin diselenggarakan dengan konsep dan inovasi yang lebih menarik,” kata Reza Falufi, Ketua Yogyakarta Mengajar. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER