AKSI KEJAM ISIS

ISIS Penggal Kepala Jurnalis Amerika

CNN Indonesia
Rabu, 20 Agu 2014 13:00 WIB
ISIS mengunggah video pemenggalan kepala seorang jurnalis Amerika dalam situs Youtube sebagai ancaman agar Amerika menarik mundur pasukannya di Iraq.
ISIS menggunggah foto pemenggalan kepala jurnalis Amerika
Jakarta, CNN Indonesia --

ISIS mengunggah sebuah video eksekusi pemenggalan kepala seorang jurnalis Amerika Serikat, sebagai peringatan agar Presiden Barrack Obama menghentikan operasi militer di Irak. 

Video berjudul “Sebuah Pesan untuk Amerika” ini diunggah di situs Youtube pada Selasa, (19/8) dan memperlihatkan James Foley yang mengenakan kaos berwarna jingga, berlutut di samping pria yang berpakaian hitam.

Pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai anggota ISIS, dan berbicara dengan aksen Inggris, itu kemudian memenggal kepala Foley setelah wartawan lepas ini, membacakan sebuah pesan bahwa pembunuh sebenarnya adalah Amerika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku harap aku masih memiliki waktu lebih. Aku harap aku bisa bebas dan melihat keluargaku sekali lagi," ujar Foley dalam video tersebut.

James Foley, 40, merupakan warga AS yang bekerja sebagai wartawan lepas di berbagai media besar, seperti Global Post dan AFP.

Ia diculik oleh orang bersenjata sejak 22 November 2012 di wilayah utara Suriah, dekat perbatasan Turki.

Video tersebut juga memperlihatkan wartawan lain bernama Steven Sotloff, kontributor majalah Time dan Foreign Policy, yang diculik di perbatasan Suriah-Turki pada 2013 lalu. 

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Caitlin Hayden mengatakan pihaknya masih mengkonfirmasi keaslian video itu.

"Jika asli, kami mengutuk pembunuhan sadis terhadap wartawan Amerika tersebut dan kami turut berduka kepada keluarga dan kerabatnya," kata Hayden.

Juru bicara kepresidenan Eric Schultz menyatakan Obama belum memberikan pernyataan kepada publik karena masih menunggu kepastian video tersebut.

Mantan direktur CIA AS, R. James Woolsey, Jr., menyatakan AS tidak akan segan-segan untuk membalas tindakan ISIS ini.

Komite Perlindungan Jurnalis memperkirakan setidaknya dua puluh wartawan telah hilang di Suriah, sebagian besar dilaporkan diculik oleh ISIS.

Salah satu dari wartawan yang diculik itu adalah Austin Tice, jurnalis lepas AS yang menjadi kontributor The Washington Post. Tice menghilang di Suriah sejak Agustus 2012.  

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER