AUSTRALIA BERANTAS TERORIS

Abott Geram Warganya Jadi Teroris

CNN Indonesia
Selasa, 26 Agu 2014 15:57 WIB
Beberapa dokumentasi menunjukkan keterlibatan warga Australia yang mendukung gerakan radikal di Timur Tengah. Tony Abott khawatir hal ini akan meningkatkan kejahatan teroris di dalam negaranya.
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyaknya kaum muda di Australia yang terlibat kelompok radikal luar negeri seperti di Irak dan Suriah membuat pemerintah Australia akhirnya meluncurkan gerakan anti-terorisme, mengikuti jejak sekutunya AS.

Kebrutalan video penjagalan Foley dan penampakan warga Australia di beberapa dokumentasi ekstrimis membuat Perdana Menteri Australia Tony Abott geram. 

Salah satu contoh kasusnya ialah saat beredarnya foto anak Khaled Sharrouf, anggota kelompok radikal asal Australia, yang memegang penggalan kepala tentara Suriah.

Sebagai langkah awal, Australia telah membentuk tim penjemput warga yang terlibat konflik di bawah pengawasan Kepolisian Federal Australia. Abott akan mengucurkan dana pemerintah sebesar AUS$585 juta untuk program pemberantasan ekstrimis tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut analisa, anggota kelompok radikal bukan dari negara Timur Tengah sudah berjumlah ribuan.

Perdana Menteri Tony Abott mengatakan, warga Australia yang terlibat perang di Irak berjumlah kurang lebih 60 orang, sedangkan yang berperan sebagai penghubung dari dalam negeri kurang lebih 100 orang.

“Jumlah tersebut membuat terorisme di dalam negeri lebih berpotensi,” kata Abott.

Di lain pihak, Abbott juga dikritik beberapa lapisan masyarakat setelah mengadopsi istilah nasionalisme untuk menggambarkan orang-orang yang bepergian ke luar negeri dan bergabung dengan kelompok radikal. 

Dewan Islam Victoria awal bulan ini memboikot pertemuan dengan Abbott setelah ia mengatakan bahwa setiap warga harus menjadi bagian “Tim Australia” atau tidak usah bermigrasi ke negara ini.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER