Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Kesehatan Dunia, WHO menyatakan penyebaran wabah Ebola meningkat di Afrika Selatan, korban tewas mencapai 1.552 orang.
Sampai saat ini sudah terjadi 3.069 kasus, 40 persen di antaranya terjadi di tiga minggu terakhir.
WHO memperkirakan jumlah kasus Ebola yang belum tercatat kemungkinan bisa dua sampai empat kali lebih tinggi dibanding yang dilaporkan.
"Bisa saja melebih 20 ribu selama keadaan darurat ini berlangsung," tulis WHO dalam pernyataannya. Untuk menghentikan Ebola menyebar lebih luas WHO memprioritaskan pembangunan pusat perawatan, mobilisasi masyarakat dan pemakaman yang aman.Selain itu, WHO juga akan berusaha mengatasi kekurangan pasokan alat pelindung, disinfektan, dan kantong jenazah.
Uji VaksinSementara itu, uji coba vaksin ebola untuk pertama kali akan diuji coba pada manusia setelah mendapatkan persetujuan Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat. Ada dua vaksin yang akan diujikan. Pertama yang dikembangkan perusahaan farmasi Inggris GlaxoSmithKline dan NIAID dan kedua yang dikembangkan Badan Kesehatan Publik Kanada bersama Newlink Genetics, perusahaan asal Iowa. Pada pengujian pertama, vaksin akan disuntikkan ke tiga orang secara bertahap dari dosis kecil hingga besar untuk melihat efek samping dan dampak pada tubuh. Penelitian dilakukan untuk melihat sejauh mana daya tahan tubuh mereka terhadap pengaruh vaksin tersebut. Jika aman, penelitian dilanjutkan dengan skala yang lebih luas, mencakup dua puluh relawan dengan rentang usia 18-50 tahun, dipantau secara berkala dengan sembilan kali evaluasi selama 48 minggu. Sebelumnya vaksin ini telah diujicoba ke simpanse dan hasilnya cukup baik dalam menstimulasi hormon kekebalan terhadap virus Ebola. Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, vaksin ini juga akan diujicoba ke relawan di Inggris, Gambia dan Mali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT