INDONESIA-SINGAPURA

Sengketa Perbatasan Timur Selesai

CNN Indonesia
Senin, 01 Sep 2014 14:43 WIB
Sudah tiga sengketa perbatasan dengan Singapura diselesaikan melalui perundingan, masih satu lagi yang belum rampung yaitu wilayah antara Pedra Branca dan Bintan.
Sengketa perbatasan timru antara Indonesia dengan Singapura telah diselesaikan melalui jalan dialog.
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia dan Singapura berhasil menyelesaikan masalah sengketa perbatasan timur di Selat Singapura yang dicapai melalui perundingan bilateral.

Perjanjian enyelesaian sengketa perbatasan ini akan ditandatangani dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Singapura yang dimulai pada Selasa  (2/9).

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene kepada CNN Indonesia (1/9), sengketa segmen timur adalah satu dari tiga masalah perbatasan yang telah diselesaikan Indonesia dan Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai catatan, bagian tengah telah diselesaikan pada tahun 1973, bagian barat tahun 2009, sekarang bagian timur," kata Tene.

Masih ada satu segmen perbatasan lagi yang belum terselesaikan, yaitu di wilayah antara pulau Pedra Branca dengan pulau Bintan.

Dengan penyelesaian sengketa perbatasan timur Indonesia-Singapura ini, kata Tene, berarti kepastian hukum aparat keamanan dalam menangani perbatasan akan jelas, secara ekonomi juga akan menguntungkan nelayan yang sudah pasti wilayah pencarian ikannya.

Menurut Tene, saat ini Indonesia masih memiliki sengketa perbatasan - baik laut, darat dan udara - dengan 10 negara. Sebagian telah diselesaikan, sementara yang lainnya masih dirundingkan.

Sebelumnya Mei lalu, Indonesia menyelesaikan masalah perbatasan seputar Zona Ekonomi Eksklusif di laut Mindanao dan laut Sulawesi dengan Filipina yang negosiasinya telah berlangsung selama hampir 20 tahun.

Tene menjelaskan bahwa perundingan perbatasan adalah permasalahan yang tidak bisa diselesaikan dengan cepat, butuh waktu bertahun-tahun.

Namun dia menegaskan, penyelesaian akan diupayakan secepatnya tanpa mengorbankan kepentingan nasional dan hubungan dengan negara lain dengan tidak merugikan salah satu pihak.

"Ini akan memberikan contoh bagaimana Indonesia dengan negara tetangga terus melakukan proses perundingan dengan damai untuk menyelesaikan permasalahan perbatasan," ujar Tene.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER