DEMO HONG KONG

Polisi Pukul Demonstran Picu Kemarahan

CNN Indonesia
Rabu, 15 Okt 2014 20:10 WIB
Aksi pemukulan polisi terhadap demonstran yang terekam kamera di Hong Kong memicu kemarahan. Polisi langsung memerintahkan penyelidikan kasus tersebut.
Aksi pemukulan oleh polisi terhadap demonstran di Hong Kong memicu kemarahan publik. (REUTERS/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah rekaman insiden pemukulan aktivis oleh oknum kepolisian Hong Kong tersebar luas, pemerintah Hong Kong memberikan pernyataan pada Rabu (15/10) untuk menyelidiki dan membebastugaskan oknum yang bersangkutan dari posisinya.

Rekaman insiden yang disiarkan oleh televisi Hong Kong, TVB, ini memicu kemarahan beberapa anggota parlemen dan publik.

Dalam rekaman video tersebut, terlihat beberapa petugas polisi memukul dan menendang demonstran yang diborgol tangannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, oknum-oknum polisi ini membawa demonstran tersebut ke pojokan gelap tidak jauh dari lokasi bentrokan.

Pemimpin Partai Sipil pro-demokrasi Hong Kong, Alan Leong, mengidentifikasi pria yang dipukul dalam rekaman video tersebut adalah anggota partainya, Ken Tsang Kin-chiu.

Anggota parlemen dari Partai Sipil yang juga menjadi pengacara Tsang, Dennis Kwok, mengatakan bahwa oknum polisi ini juga memukul Tsang ketika berada di dalam kantor polisi.

Foto-foto memperlihatkan wajah serta tubuh Tsang penuh memar dibebaskan dari kantor polisi dan dia langsung dilarikan ke rumah sakit.

Demonstrasi di Hong Kong berakhir ricuh saat polisi hendak membubarkan demonstran yang enggan membersihkan barikade. (REUTERS/Carlos Barria)
Selain anggota partai, Tsang diketahui juga merupakan pekerja sosial di Hong Kong.

Asosiasi Pekerja Sosial Hong Kong telah merencanakan akan melakukan aksi protes ke kepolisian Hong Kong atas insiden ini.

Kelompok HAM internasional, Amnesty International menuntut oknum polisi yang terlibat dalam insiden ini harus segera diadili.

Menurut pejabat Keamanan Hong Kong, Lai Tung-kwok, kepolisian akan melakukan investigasi terhadap oknum polisi yang menggunakan kekerasan secara berlebihan dalam aksi pembersihan jalan-jalan utama dan memberhentikannya untuk sementara waktu.

Pada Selasa malam, polisi melakukan operasi pembersihan blokade pada jalan-jalan utama di Admiralty dengan menggunakan gergaji dan palu.

Namun, ribuan demonstran kemudian menyerbu jalan terowongan dekat kantor kepala pemerintahan yang kemudian bentrok dengan aparat.

Polisi menangkap 45 demonstran ketika sedang membersihkan jalan dari barikade beton yang dibuat oleh demonstran pro-demokrasi untuk menutup arus lalu lintas.

Tidak tanggung-tanggung, dalam operasi ini pihak kepolisian membiaskan semprotan merica kepada demonstran yang melawan.

Picu Kemarahan

Pemukulan oleh oknum polisi ini memicu kemarahan dan dapat membangkitkan kembali dukungan terhadap gerakan demokrasi di Hong Kong yang mulai menyusut dari 100 ribu demonstran menjadi hanya beberapa ribu orang saja.

Pihak kepolisian, mengaku mereka hanya mengerahkan sedikit tim dalam operasi ini, termasuk menggunakan semprotan merica, untuk membubarkan demonstran yang secara ilegal berkumpul sampai larut malam.

Tiga minggu berlalu semenjak para demonstran melakukan aksi turun ke jalan menuntut kepala pemerintah Hong Kong, Leung Chun-ying, turun dari jabatannya dan meminta pemerintah Tiongkok memberikan demokrasi terkait pemilihan umum 2017 mendatang.

Hanya kandidat yang dinominasikan oleh Tiongkok yang akan melaju sebagai calon pemimpin Hong Kong ke depan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER