PERANG MELAWAN TEROR

Tiongkok Berkoalisi dengan Uni Eropa

CNN Indonesia
Kamis, 16 Okt 2014 13:12 WIB
Sempat ditawari bergabung dengan koalisi AS untuk memberantas ISIS, Tiongkok kini lebih memilih berkerjasama dengan Uni Eropa untuk membasmi terorisme.
PM Tiongkok Li Keqiang menyepakati perjanjian anti-teror dengan Uni Eropa di Milan. (Reuters/Maxim Zmeyev)
Brussels, CNN Indonesia -- Para pemimpin dari Tiongkok dan kelompok Uni Eropa sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam melawan terorisme dan kelompok ekstrem di Timur Tengah dan Afrika, menurut pernyataan Uni Eropa pada Kamis (16/10).

Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengadakan pembicaraan dengan Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso dan Presiden Dewan Eropa Herman Van Rompuy hari Rabu (15/10) malam di sela-sela pertemuan para pemimpin Asia dan Eropa, yang dikenal sebagai Pertemuan Asia-Eropa, di Milan.

Selain itu, pihak Uni Eropa dan para pemimpin Tiongkok sepakat mengenai pentingnya membangun kembali perdamaian dan stabilitas di Ukraina sesuai dengan prinsip PBB. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua belah pihak juga menegaskan akan membangun komitmen kembali untuk menyelesaikan negosiasi beberapa perjanjian investasi bilateral. 

Pembicaraan tentang perjanjian tersebut akan dimulai pada bulan Januari 2015. 

"Mereka telah mengamati situasi di Timur Tengah, Afrika Utara dan Sahel (wilayah Afrika) dan sepakat untuk meningkatkan kerjasama untuk melawan ancaman terorisme dan kelompok ekstrem di wilayah ini," bunyi pernyataan Uni Eropa yang dikutip Reuters.

Namun, pihak Uni Eropa tidak menyebutkan jenis kerjasama apa yang akan dilakukan.

Media pemerintah Tiongkok melaporkan pada bulan lalu bahwa militan Tiongkok dari wilayah barat Xinjiang dilaporkan pergi ke luar negeri untuk mendapatkan "pelatihan teroris" dari ISIS untuk melakukan serangan terorisme di Xinjiang.

Tiongkok mengatakan bahwa aksi terorisme harus diperangi guna penegakan kedaulatan negara, tapi saat ditawari Presiden AS Barack Obama untuk bergabung dalam koalisi menyerang ISIS, Tiongkok belum memberikan jawaban positif.

Sebaliknya, hingga saat ini beberapa negara Uni Eropa telah mengambil bagian dalam serangan udara untuk membasmi ISIS di Irak.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER