Beijing, CNN Indonesia -- Sepasang warga Kanada, Kevin dan Julia Garratt, yang dituduh sebagai mata-mata di dekat perbatasan antara Tiongkok dan Korea Utara, ditahan selama lebih dari 80 hari di wilayah terpencil Tiongkok.
Menurut keterangan anak laki-lakinya, Simeon Garratt, pasangan ini tidak mendapatkan akses untuk menemui penasihat hukum mereka.
Perlakuan terhadap pasangan yang ditahan tanpa dakwaan di daerah terpencil di kota perbatasan Dandong ini menambah panas hubungan Tiongkok dengan Kanada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal rencananya, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper akan mengunjungi KTT APEC di Beijing bulan depan.
Kevin dan Julia diperbolehkan bertemu secara singkat saat sarapan pada minggu lalu.
Ini merupakan kontak pertama keduanya selama penahanan dilakukan.
"Bukan kesehatan fisik mereka yang saya khawatirkan, lebih kepada kesehatan mental mereka," ujar Simeon kepada Reuters.
"Tiongkok menempatkan siapapun dalam situasi seperti itu selama 80 hari, di mana kalian tidak dapat berbicara dengan siapa pun dan tanpa kontak dengan dunia luar dan kalian tidak tahu apa yang dapat terjadi. Ini bukan tentang makanan atau air," ujarnya menambahkan.
Pasangan asal Vancouver ini memiliki usaha kafe yang bernama Peter's Coffee House di Dandong sejak 2008.
Media melaporkan mereka dituduh mencuri rahasia keamanan negara, namun tidak ada dakwaan resmi yang dibuat, jadi masih tidak jelas apa yang sebenarnya pihak Tiongkok tuduhkan.
Kevin dan Julia berada di bawah pengawasan dua petugas selama 24 jam penuh.
Menurut Simeon Garrat, pejabat konsulat Kanada mengunjungi mereka setiap dua minggu.
Mereka seringkali diinterogasi meskipun subyek pertanyaan masih belum diketahui.
"Rutinitas sehari-hari mereka adalah bangun, sarapan dan menunggu apakah akan ada yang menginterogasi mereka atau tidak," ujar Simeon.
Simeon berkomunikasi dengan kedua orang tuanya melalui surat yang dikirimkan lewat pejabat konsuler Kanada.
Namun, tidak semua kiriman tersebut dapat disampaikan.
Mesin pembuat kopi dan bekal lainnya yang dikirimkan oleh anak bungsu pasangan tersebut juga tidak pernah diterima oleh kedua orang tuanya.
Pihak berwenang berulang kali menolak permintaan keluarga yang menginginkan akses ke penasihat hukum sejak Kevin dan Julia ditahan pada 4 Agustus lalu.
Menurut sumber, meski sudah dicoba berulang kali, permintaan tersebut akan tetap sia-sia.
"Mereka tetap ditahan dan diisolasi dari keluarga dan penasihat hukum mereka," ujar sumber tersebut.
"Berada dalam keadaan seperti itu setiap manusia akan merasa tertekan," ujarnya menambahkan.
Kedutaan Kanada di Beijing tidak dapat dimintai keterangan sampai saat ini.
Peristiwa ini tidak biasa bagi warga asing yang didakwa melanggar hukum rahasia negara Tiongkok, sebuah kejahatan serius dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau bahkan mati untuk kasus yang paling parah.
Pada September, Kanada meratifikasi kesepakatan perlindungan investasi asing dengan Tiongkok setelah dua tahun ditunda dengan harapan dapat menurunkan ketegangan dengan Tiongkok.