PENEMBAKAN WASHINGTON

Polisi Selidiki Motif Penembakan

CNN Indonesia
Senin, 27 Okt 2014 01:35 WIB
Kepolisian Washington tengah menyelidiki insiden penembakan yang dilakukan seorang remaja di Washington terhadap sepupu dan teman sekolahnya.
Penembakan tersebut juga mengakibatkan kedua sepupu Jaylen, Nate Hatch, dan Andrew Fryberg, serta dua siswi, Shaylee Chuckulnaskit dan Gia Soriano berada dalam kondisi kritis.(Reuters/Jason Redmond)
Washington, CNN Indonesia -- Kepolisian negara bagian Washington masih menyelidiki motif penembakan yang dilakukan oleh seorang siswa SMA di kantin SMA Marysville-Pilchuck, yang menewaskan satu orang dan menyebabkan tiga lainnya terluka, Jumat (23/10) lalu.

Sekitar 100 saksi telah diwawancarai untuk menemukan motif penembakan yang diduga dilakukan oleh Jaylen Fryberg, 14 tahun, yang menewaskan Zoe Galasso, 14 tahun.

Penembakan tersebut juga mengakibatkan kedua sepupu Jaylen, Nate Hatch, 14 tahun dan Andrew Fryberg, 15 tahun, serta dua siswi berusia 14 tahun, Shaylee Chuckulnaskit dan Gia Soriano berada dalam kondisi kritis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam proses investigasi dan oleh TKP yang dilakukan Sabtu (24/10) kemarin, Kantor Kepolisian Snohomish County menyatakan telah menemukan pistol kaliber 0.40 yang menjadi alat penembakan.

Polisi juga menyatakan ketika insiden penembakan berlangsung, seorang karyawan mencoba untuk menghentikan penembakan meskipun berisiko membahayakan nyawanya. Tindakan ini mendorong perdebatan tentang standar keamanan sekolah di AS.

Dari proses penyelidikan polisi diketahui bahwa sebelum melepaskan serentetan tembakan maut di kantin sekolahnya Jumat (23/10), Fryberg tengah merasa putus asa karena putus cinta dan dikeluarkan dari tim sepakbola sekolah.

Para siswa yang mengenal Fryberg menyebutkan bahwa remaja yang tergabung dalam Komunitas Suku Asli Tulalip dan aktif dalam tim gulat dan sepak bola adalah pelajar yang ramah dan populer, sama sekali tidak seperti tipe pelaku tindak kekerasan yang biasanya penyendiri.

Rebecca Cooley, rekan Fryberg sesama pemain bola remaja menyatakan Fryberg dikeluarkan dari tim sepakbola karena terlibat perkelahian dengan pemain lain akibat saling menghina.

"Jaylen mematahkan hidung pemain lain, dan menyebabkan perkelahian membesar hingga sejumlah pemain lain ikut terlibat dalam baku hantam," kata Cooley.

Seorang pejabat sekolah yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan bahwa seorang siswa menolak berkencan dengan Fryberg dan lebih memilih sepupunya.

Saksi mata menyatakan bahwa Fryberg telah menargetkan para korbannya, dengan hanya melepaskan tembakan ke arah satu meja di kantin, yang ditempati teman-temannya.(Reuters/Jason Redmond)

Penembakan Berencana
Saksi mata menyatakan bahwa Fryberg telah menargetkan para korbannya, dengan hanya melepaskan tembakan ke arah satu meja di kantin, yang ditempati teman-temannya.

"Dia datang dari belakang dengan pistol di tangannya dan melepas sekitar delapan peluru. Korban adalah teman-temannya jadi ini bukan penembakan secara acak,” ujar seorang siswa bernama Jordan Luton kepada CNN.

Andrew Fryberg, sepupu pelaku yang menjadi korban penembakan, kini tengah berada dalam kondisi kritis akibat peluru yang menembus kepalanya. Andrew kini menjalani perawatan intensif di Harborview Medical Center di Seattle.

Kedua korban lainnya yang berusia 14 tahun, Shaylee Chuckulnaskit dan Gia Soriano juga berada dalam kondisi kritis dan dirawat di Providence Regional Medical Center, Everett.

Teman sekelas Jaylen menyatakan mereka terkejut insiden mau ini terjadi di sekolah mereka.

"Saya tak menyangka insiden menyedihkan seperti ini dapat terjadi," kata Karalyn Demarest, siswa senior di sekolah tersebut sembari menyampirkan serangkaian bunga di pagar sekolah.

Pelaku dan Korban Sangat Akrab
Pihak keluarga menyatakan bahwa hubungan pelaku dan kedua sepupunya yang menjadi korban penembakan sangat akrab. Ketinganya tumbuh bersama di rumah yang berdekatan di kota Marysville.

Tiga sepupu tersebut bahkan menghadiri acara dansa sekolah bersama-sama satu pekan sebelum penembakan terjadi.

"Layaknya saudara kandung, ada perkelahian kecil diantara mereka namun mereka tak terpisahkan," kata kakek Nate.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER