ANCAMAN ISIS

Guru di Inggris Akui Bantu Pemberontak Suriah

CNN Indonesia
Rabu, 29 Okt 2014 08:23 WIB
Guru Sains di sebuah SMU di Manchester, Inggris, mengaku membantu memberangkatkan warga Inggris ke Suriah dan berencana untuk bergabung dengan mereka.
Ancaman ISIS di Suriah menarik perhatian dunia, termasuk menarik sukarelawan untuk bergabung dengan ISIS (Reuters/Kai Pfaffenbach)
Manchester, CNN Indonesia -- Seorang guru sains Inggris mengakui pada Senin (27/10) bahwa ia mencoba membantu kelompok anti-Assad di Suriah.

Jamshed Javeed, 30, dari Manchester, Inggris, mengaku bersalah atas dua tuduhan terorisme di pengadilan Woolwich Crown.

Polisi mengatakan ayah dari satu anak ini telah membantu empat rekannya melakukan perjalanan ke Suriah untuk tujuan terorisme tahun lalu. Ia juga telah merencanakan untuk bergabung dengan mereka di negara yang dilanda perang tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia membeli peralatan untuk dirinya sendiri dan untuk ISIS. Peralatan ini akan digunakan sesampainya di Suriah," kata polisi Manchester dalam sebuah pernyataan.

Keluarga Javeed telah mencurigai perilakunya sejak  Desember tahun lalu. Mereka mendesak dia untuk tidak pergi ke Suriah, tapi ia tetap berkeras, kata polisi.

Petugas kontraterorisme menangkap Javeed di rumahnya 21 Desember, dua hari setelah konfrontasi.

"Javeed adalah warga yang taat hukum dan bertanggung jawab. Ia memiliki seorang anak dan saat ini istrinya sedang mengandung," kata Detektif Inspektur Tony Mole.

"Namun dari Agustus tahun lalu penampilan dan perilakunya mulai berubah dan dalam waktu singkat ia mulai mendukung perjuangan ISIS dan berencana untuk bepergian ke Suriah. Keluarganya mencoba menghentikan dia, tapi dia mengabaikan permintaan mereka dan bertekad untuk pergi ke Suriah. Dia telah membeli peralatan dan memberikan uang untuk membantu orang lain untuk pergi ke Suriah," Mole melanjutkan.

Menurut Mole, kasus ini menggambarkan pentingnya untuk memberi informasi soal terorisme kepada pihak berwenang sejak awal.

Tergerak karena penderitaan Suriah

Menurut pengacara Javeed, ia bukanlah seorang fanatik.

"Ia tergerak karena melihat berita soal penderitaan rakyat Suriah dibawah kepemimpinan Bashar Al-Assad," ungkapnya.

Aksi Javeed diikuti penggunaan senjata kimia untuk melawan warga sipil di Suriah serta kegagalan Perdana Menteri David Cameron membuat parlemen menyetujui bergabungnya Inggris untuk melawan Assad.

"Itu adalah latar belakang Jamshed Javeed untuk sampai pada kesimpulan bahwa dia harus pergi untuk mendukung orang-orang biasa dari Suriah, terlibat dalam pertempuran, serta bantuan kemanusiaan. Dia tidak mendukung tujuan ISIS seperti sekarang," lanjutnya.

Guru di SMU

Javeed mengajar di SMU Sharples di Bolton, Manchester. Ia mengajar siswa usia 11 sampai 16.

Pada bulan Januari, surat kabar Bolton News melaporkan penangkapan Javeed.

Bolton News mengutip Sharples Rachel Quesnel, kepala SMU Sharples, yang mengatakan sekolah akan bekerja sama dengan polisi untuk menyelesaikan masalah itu secepat mungkin.

"Yakinlah bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tindakan Javeed terkait dengan perannya sebagai guru di sekolah Sharples. Juga tidak ada yang bisa membutkikan bahwa kita ada dibawah ancaman risiko," kata Quesnel.

Javeed saat ini berada dalam tahanan dan pengadilan atas dirinya dijadwalkan pada Desember mendatang.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER