Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan kekesalannya atas hinaan pejabat Amerika Serikat yang menyebut dirinya "penakut" dan "pengecut tak berguna" dalam sebuah wawancara dengan media Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
"Perhatian kami saat ini tertuju pada keamanan dan persatuan Yerusalem, bukan kepada saya sebagai pemimpin Israel," kata Netanyahu dalam pidato pembukaan upacara peringatan di Parlemen Israel atas pembunuhan seorang menteri Israel oleh seorang warga Palestina 2011 silam, seperti diberitakan Reuters, Rabu (29/10).
Hinaan kepada Netanyahu dilontarkan oleh seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya kepada majalah The Atlantic, sebulan setelah ketegangan kedua negara meningkat akibat Israel mengambil alih Yerusalem Barat untuk pembangunan hunian atau settlement.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bibi (panggilan akrab Netanyahu) hanyalah pengecut yang tak berani menyatakan perang," ujar pejabat tersebut yang mengindikasikan sikap Israel yang terhadap program pengayaan nuklir Iran yang kian giat.
"Dia juga tak mau berbuat apapun untuk mencapai kesepakatan dengan Palestina atau negara Arab Sunni lain," kata pejabat tersebut menambahkan.
Pejabat itu juga menyatakan bahwa Netanyahu hanya memikirkan agar dirinya terhindar dari kekalahan politil dan "tak punya keberanian".
Hinaan tersebut dibalas oleh Netanyahu yang menyatakan bahwa meskipun dihina, dia akan tetap membela kepentingan warga Israel.
Setelah pidato Netanyahu, juru bicara Gedung Putih Alistair Baskey, menyatakan bahwa hinaan pejabat anonim itu bukan pendapat resmi Amerika Serikat tentang pemimpin Israel tersebut.
"Hinaan tersebut tidak pantas dan kontraproduktif," kata Baskey.
Reaksi Netanyahu ini adalah kali pertama pemimpin Israel bereaksi atas hinaan dari pejabat yang tak teridentifikasi.
Langkah ini mendapat sambutan dari Menteri Ekonomi Israel Naftali Bennett yang terkenal sering berselisih paham dengan Netanyahu.
"Menghina perdana menteri Israel berarti menghina warga Israel dan kaum Yahudi di seluruh dunia," kata Bennet yang merupakan politisi Partai Yahudi, dalam akun Facebook miliknya.
Lain halnya dengan pemimpin oposisi Israel Isaac Herzog yang menganggap reaksi Netanyahu tidak tepat.
"Reaksi Netanyahu berlebihan, dan dapat merenggangkan hubungan baik Israel dengan AS," katanya kepada stasium televisi Channel Two.
Dalam beberapa pidatonya belakangan, Netanyahu sering menyebutkan kekhawatirannya atas keamanan Israel paska perang dengan Hamas yang pecah dari Juli hingga Agustus lalu.
Paska pelarangan umat Muslim beribadah di Mesjid Al-Aqsa beberapa waktu yang lalu, telah terjadi konflik kecil berupa pelemparan batu oleh warga Palestina di Yerusalem.
Netanyahu juga mencemaskan kekuatan ISIS di perbatasan Israel dan Suriah.
Israel juga khawatir jika AS akhirnya akan mengijinkan Iran melakukan pengayaan uranium pasa November mendatang.
Meskipun demikian, Netanyahu menyatakan akan mempercepat 1.000 hunian baru di Yerusalem Timur, tindakan yang memancing kemarahan Palestina dan AS.
Netanyahu menyatakan bahwa Yahudi berhak hidup di Yerusalem, yang dianggap sebagai ibu kota Israel, meskipun tidak ada pengakuan dari dunia internasional.
"Meskipun kami dekat dengan Israel, kami tak menyetujui rencana pembangunan hunian tersebut," kata Baskey.
Dunia internasional menyatakan bahwa pembangunan hunian Yahudi di Yerusalem Timur adalah ilegal.
Yerusalem Timur adalah daerah yang telah dikuasai Israel sejak 1957. Hingga saat ini, Israel telah membangun sekitar 500 ribu hunian di Yarusalem Timur dan Tepi Barat diantara 2,4 juta warga Palestina.