Berlin, CNN Indonesia -- Negara tetangga Suriah sudah mulai kelelahan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi Suriah atas perumahan, sekolah, pekerjaan, kesehatan serta sumber daya air yang terbatas, kata Menteri Luar Negeri Yordania, Nasser Judeh.
Libanon dan Turki, yang juga berbatasan dengan Suriah ikut menggemakan pesan tersebut dalam sebuah konferensi internasional di Berlin pada Selasa, (28/10).
Menteri Luar Negeri Jerman Frank, Walter Steinmeier, mengatakan upaya internasional untuk menghentikan ISIS akan gagal tanpa solusi paralel terkait masalah pengungsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jerman sendiri menjadi negara pertama di Eropa yang memberikan perlindungan kepada 70 ribu pengungsi dan menyumbang hampir 650 juta euro.
"Kemampuan kami untuk memfasilitasi pengungsi sedang diuji," lanjut Judeh. Yordania sendiri menampun 1,5 juta pengungsi dari Suriah.
Steinmeier memuji kemurahan hati negara-negara tetangga karena melindungi lebih dari tiga juta orang yang melarikan diri dari Suriah dalam perang saudara selama 3,5 tahun dan telah menewaskan hampir 200 ribu orang. Namun dia mengatakan kebutuhan pokok saja tidak cukup.
"Keputusasaan membuat orang rentan terhadap radikalisasi dan manipulasi. Ini adalah ancaman nyata mengingat setengah dari pengungsi adalah anak-anak dan remaja. Kita harus memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan untuk menerima pendidikan," lanjut Steinmeier.
Para menteri dari negara tetangga Suriah merasa bahwa masyarakat internasional tidak berperan banyak.
"Para negara tetangga menanggung bagian beban yang paling banyak, dan ini tidak adil," kata Naci Koru, wakil menteri luar negeri Turki.
Turki menampung lebih dari 1,6 juta pengungsi dan sebesar US$4 miliar telah habis untuk itu.
"Kontribusi yang kami terima dari masyarakat internasional hanya US$250 juta. Jauh dari harapn kami," lanjut Koru.
Dengan ancaman ISIS di Suriah yang berpenduduk sekitar lima juta orang, arus pengungsi akan terus bertambah di negara-negara perbatasan.
Perdana Menteri Libanon, Tammam Salam, mengatakan bahwa tragedi yang terus terjadi di Suriah mempemgaruhi pengungsi sekaligus komunitas yang menampung mereka.
Sementara Judeh, mendorong peningkatan donasi secara signifikan demi menghindari gesekan dan ketegangan sosial yang timbul akibat arus pengungsi.